Sangihe, BeritaManado.com — Pisang Hote adalah tanaman penting dalam kehidupan suku Sangihe Talaud, digunakan sebagai bahan dasar untuk salah satu komponen rumah tradisional di wilayah tersebut pada akhir 1800.
Di Sangihe sendiri Pisang hote lebih dikenal dengan pembuatan kain koffo untuk seratnya.
Namun, pohon hote ini tidak hanya dibuat untuk kain saja. Setelah dilakukan penelitian oleh Kementrian Pertanian sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, akhirnya Kabupaten Sangihe resmi memiliki faritas tanaman pisang hote dengan nama Hote Abakatas, untuk pembuatan uang dollar.
Kepala Dinas Pertanian Golfried Pella mengatakan, baru-baru ini dia telah menghadiri sidang tetantang pengusulan pelapasan faritas tanaman serat.
“Abaka ini belum ada faritasnya di Indonesia, dan suda dilakukan ujian sidang inipun di setujui dengan nama Hote Abakatas, ini sudah memiliki berita acara tinggal akan kita ajukan ke kementrian untuk ditindak lanjuti,” kata Pella, Selasa (19/10/2019).
Pella mengatakan, tanaman hote ini memang sudah ada budidayanya di beberapa tempat. Tetapi bila ada daerah lain yang ingin membudidayakan, harus datang ke Sangihe untuk mencari bibitnya.
“Artinya jika ada Daerah lain yang ingin membudidayakan bibitnya harus datang ke Sangihe,” katanya.
Sedangkan kegunaanya ungkap Pella sangat banyak,
Dijelaskan Pella lagi, sebenarnya manfaat dari hote abakatas ini banyak kegunaannya.
“Yaitu untuk pembuatan kertas dengan kualitas tinggi, bahan baku untuk uang dollar kertas, kantong teh celup dan sebagai bahan baku berbagai industri, dan masih banyak lagi,” jelasnya.
(Christ)