Manado, BeritaManado.com – Kabupaten Minahasa merupakan salah-satu daerah yang akan menggelar Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 lusa.
Pengamat politik, Denny Harry Sumolang, berharap Pilkada Minahasa berlangsung berkualitas, aman dan damai. Baginya, kedua pasangan memiliki peluang sama untuk memenangkan kontestasi politik di kabupaten tertua di Minahasa raya ini.
“Khusus Pilkada Minahasa bagi saya pribadi memang kedua pasangan memungkinkan, cuma siapa yang secara konektivitas bagus, apakah itu partai politik ataupun figur dia akan mendapatkan perhatian dan simpati masyarakat,” ujar Denny Sumolang kepada BeritaManado.com di rumah kopi K.8, Senin (25/6/2018).
Meski demikian, lanjut anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara periode 2014-2019 yang telah mengundurkan diri ini, untuk Pilkada Minahasa pasangan nomor urut 1 Ivan Sarundajang – Careig Naichel Runtu memiliki peluang cukup besar.
“Tapi juga segala sesuatu bisa terjadi, adakalanya bisa di luar prediksi karena pada prinsipnya masyarakat Minahasa yang akan menentukan, yang akan memilih,” tandas Denny Sumolang.
Menurut Denny Sumolang, masyarakat juga yang akan mengalami dampak negatif setelah pemilihan jika keliru memilih, kesalahan mengambil keputusan akan berdampak pada pembangunan di Minahasa.
“Memang Pilkada Minahasa ini cukup panas harus dihadapi dengan rasional, elegan dan mendahulukan kebersamaan. Siapapun yang jadi harus tetap menyintai Minahasa, yang terpilih adalah orang Minahasa yang bertanggung-jawab pada program-program ke depan,” tukas Denny Sumolang.
Dia melihat secara pemahaman pendekatan politik dan elektabilitas pasangan nomor urut 1 masih memiliki pengaruh cukup kuat, secara prosentasi sepertinya hanya akan selisih tipis.
“Keuntungan pasangan nomor urut 1 yakni kedua figur sudah sangat di kenal dan memiliki reputasi baik di Minahasa. Ivan Sarundajang sebelumnya wakil bupati dan Careig Runtu sebagai pimpinan dewan,” tutur Denny Sumolang.
Denny Sumolang mengajak masyarakat Minahasa berpartisipasi dengan baik di Pilkada, menjunjung tinggi kebersamaan. Masyarakat Minahasa menunggu pemimpin yang bisa melakukan perubahan, pemimpin yang bisa mendatangkan kesejahteraan.
“Minahasa sudah terlalu lama menjadi daerah yang terkubur padahal daerah ini adalah daerah paling tua di Minahasa raya. Kedua pasangan ini punya hati dan tanggung-jawab yang sama,” jelas Sumolang.
Bagi penyelenggara Pilkada dan Pemilu yakni KPU dan Bawaslu termasuk Gakumdu, diingatkan Denny Simolang, sebaikmya melihat kondisi lapangan tanpa interest. Mengedepan asas jujur dan adil juga kembali ke regulasi. Risiko yang terjadi dapat di netralisir. Aparat kepolisian dan TNI harus bekerjasama untuk menjamin Pilkada aman dan damai.
“Masyarakat datang ke TPS untuk menyalurkan suara. Golput bukan pilihan. Pilihan masyarakat akan menentukan masa depan Minahasa,” pungkas Sumolang.
(JerryPalohoon)