Tomohon, BeritaManado.com — Debat terbuka ke-II antara Wakil Wali Kota Tomohon, Virgie Baker, Wenny Lumentut, Franciscus Soekirno, digelar KPU, Sabtu (21/11/2020) di ABI Tomohon.
Ketika ditemi awak media, Virgie Baker, kemudian menceritakan pengalaman dirinya diatas podium selama berlangsung debat.
“Ini baru pertama, walau sudah ada simulasi namun berbeda ketika berada dipanggung. Meski kita terbiasa dipanggung, biasanya bertanya, jadi sekarang harus menjawab pasti gugupnya ada, jadi tidak maksimal,” ujarnya.
Dirinya merasa bahwa masih ada yang perlu ditingkatkan lagi, baik performa dan juga isi debat.
“Program terkait pendidikan belum maksimal saya keluarkan tadi, walau juga tadi sudah cukup,” ungkapnya.
Selanjutnya masalah pariwisata, menurut Baker, karena banyak sekali program JGE-VB yang akan dibuat untuk kota Tomohon, dan saat debat hanya sebagian kecil yang tersampaikan.
“Untuk TIFF sendiri belum maksimal. Apalagi sampai masalah petani, jadi tidak fokus ke TIFF aja, jadi terlalu umum,” ujarnya.
Lanjutnya, perasaan sangat berbeda saat dirinya sebagai sebagai jurnalis yang bertanya, dan saat berada dipodium debat.
“kalau nanya bisa kita dengan lugas bertanya, namun kalau debat apalagi sebagai calon, mulai dari susunana kata yang terstruktur dan ada bahasa-bahasa birokrasi, ” ujarnya.
Baker menambahkan, sebenarnya Ia ingin menyampaikan dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti.
“Kata-kata yang lebih humanis, lebih mendarat. Namun ketika sampai even debat seperi tidak keluar. Jadi itu yang membuat berbeda,” tandasnya.
(Dedy Dagomes)