Tahuna – Pasca pleno perhitungan hasil suara di Panitia Pemilu Kecamatan (PPK), dimana sejumlah Caleg sudah biasa menghitung perolehan suara mereka sehingga berbagai macam cara dilakukan agar mendapatkan peluang duduk dikursi empuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten (DPRD). Dan sogok menyogokpun tak terhindari.
Personil KPUD Sangihe, Jek Seba mengakui dirinya pernah ditawarkan dan diiming-iming uang, agar dapat menambahkan jumlah suara beberapa Caleg. Baik Caleg DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI.
”Ada beberapa utusan yang menemui saya, dan meminta untuk menambahkan suara. Juga saya ditawarkan sejumlah uang, dengan akumulasi jumlah suara tertentu, tapi saya tolak dengan mentah-mentah karena saya ingin Pemilu di Sangihe sukses,“ ujar Seba.
Meski demikian dirinya merasa kasihan kepada beberapa Caleg yang menginginkan duduk sebagai legislator, namun ini adalah pelanggaran hukum dan merusak tatanan demokrasi di Sangihe, kalau tidak mendapat suara. Berarti belum waktunya menjadi legislator, dan perlu mencermati agar kedepan dapat terpilih.
”Kalau tidak terpilih sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum, gagal kali ini adalah pembelajaran berhaga, untuk itu lakukanlah hal-hal yang positif ditengah masyarakat, agar mendapat simpati,” tambahnya.(gun)
Tahuna – Pasca pleno perhitungan hasil suara di Panitia Pemilu Kecamatan (PPK), dimana sejumlah Caleg sudah biasa menghitung perolehan suara mereka sehingga berbagai macam cara dilakukan agar mendapatkan peluang duduk dikursi empuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten (DPRD). Dan sogok menyogokpun tak terhindari.
Personil KPUD Sangihe, Jek Seba mengakui dirinya pernah ditawarkan dan diiming-iming uang, agar dapat menambahkan jumlah suara beberapa Caleg. Baik Caleg DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI.
”Ada beberapa utusan yang menemui saya, dan meminta untuk menambahkan suara. Juga saya ditawarkan sejumlah uang, dengan akumulasi jumlah suara tertentu, tapi saya tolak dengan mentah-mentah karena saya ingin Pemilu di Sangihe sukses,“ ujar Seba.
Meski demikian dirinya merasa kasihan kepada beberapa Caleg yang menginginkan duduk sebagai legislator, namun ini adalah pelanggaran hukum dan merusak tatanan demokrasi di Sangihe, kalau tidak mendapat suara. Berarti belum waktunya menjadi legislator, dan perlu mencermati agar kedepan dapat terpilih.
”Kalau tidak terpilih sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum, gagal kali ini adalah pembelajaran berhaga, untuk itu lakukanlah hal-hal yang positif ditengah masyarakat, agar mendapat simpati,” tambahnya.(gun)