Manado – Penggunaan ehabon sebagai bahan narkoba di kalangan anak-anak dan pelajar menjadi perhatian serius Badan Narkotika Nasional (BNN).
Menurut Kepala BNNP Sulut, Charles Himler Ngili, toko yang menjual ehabon jangan sembarang menjual ehabon kepada anak-anak.
“Bisa dibuatkan semacan pergub atau peraturan bupati dan walikota. MIsalnya toko kedapatan tiga kali menjual ehabon dihisap oleh anak-anak maka izin menjual toko tersebut bisa dicabut,” jelas Charler Himler Ngili.
Begitupula Lanjut Charles Himler Ngili pada Sarasehan Anti Narkoba di Kantor BNNP Sulut, Rabu, tokoh obat dan apotek harus selektif menjual obat yang berpotensi dijadikan bahan narkoba.
“Artinya semua pihak harus ikut terlibat mulai pemerintah hingga masyarakat termasuk pelaku usaha seperti toko dan apatek,” terang Himler Ngili. (jerrypalohoon)
Manado – Penggunaan ehabon sebagai bahan narkoba di kalangan anak-anak dan pelajar menjadi perhatian serius Badan Narkotika Nasional (BNN).
Menurut Kepala BNNP Sulut, Charles Himler Ngili, toko yang menjual ehabon jangan sembarang menjual ehabon kepada anak-anak.
“Bisa dibuatkan semacan pergub atau peraturan bupati dan walikota. MIsalnya toko kedapatan tiga kali menjual ehabon dihisap oleh anak-anak maka izin menjual toko tersebut bisa dicabut,” jelas Charler Himler Ngili.
Begitupula Lanjut Charles Himler Ngili pada Sarasehan Anti Narkoba di Kantor BNNP Sulut, Rabu, tokoh obat dan apotek harus selektif menjual obat yang berpotensi dijadikan bahan narkoba.
“Artinya semua pihak harus ikut terlibat mulai pemerintah hingga masyarakat termasuk pelaku usaha seperti toko dan apatek,” terang Himler Ngili. (jerrypalohoon)