Manado, BeritaManado.com — Saat membuka kirab Karnaval Gebyar Moderasi Beragama Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023, pada Minggu (24/9/2023), Wali Kota Manado Andrei Angouw mengungkapkan pengalamannya tentang keberagaman.
Andrei bercerita, sejak usia 2 tahun dirinya tinggal di dekat kawasan Mantos, nanti saat kuliah baru pindah ke Amerika.
Di Amerika, Andrei bertemu dengan mahasiswa lain dari Indonesia, ada yang dari Jakarta, Surabaya dan lainnya.
Mereka sering bertanya, terutama kepada sesama dari Indonesia, agama apa dan dari etnis mana.
Bagi Andrei, hal itu hal yang baru karena sejak lahir dan besar di Manado, dirinya tidak pernah mengenal itu.
“Saya berteman tidak cari tahu dia agama apa atau dari etnis mana, berteman saja,” ujar Andrei.
Saat ditanya teman dari Jakarta jika dirinya orang apa, dengan tegas Andrei menjawab, orang Indonesia.
Meski hal itu terjadi sudah lama, yaitu jauh sebelum Andrei masuk politik, tapi pengalaman tersebut tetap membekas.
Andrei berharap, semua menempatkan Indonesia terlebih dulu, sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kita etisnya boleh berbeda agama, hanya boleh berbeda, tapi kita adalah satu Indonesia. Nah untuk itu ya kita harus berkomunikasi dengan baik, kita harus berteman, saling mengenal,” kata Andrei,” kata Andrei.
Andrei pun mengatakan, dengan kegiatan seperti ini, hubungan antar umat beragama, antar masyarakat, semakin erat.
“Dengan demikian kita akan menempatkan Indonesia pada yang terpenting dan kita lebih kuat menghadapi hoax,” kata Andrei.
Diketahui, Karnaval Gebyar Moderasi Beragama Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023 dimulai di Kota Manado, Minggu (24/9/2023).
Rombongan karnaval dilepas dari samping Mal Pelayanan Publik Kota Manado langsung oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw, didampingi Ketua Umum Panitia, Irene Golda Pinontoan.
(srisurya)