Kawangkoan – Selain gua-gua yang berada di Desa Kiawa, Kecamatan Kawangkoan ternyata masih menyimpan gua lain yang merupakan peninggalan sejarah zaman pendudukan Jepang dulu. Ini terbukti dari penelusuran beritamanado.com, Selasa (06/11) soal gua baru yang oleh penduduk setempat disebut Gua Jepang 50 kamar.
Berdasarkan informasi Bernard Poluakan, salah satu warga setempat sehari sebelumnya, penelusuran pun dilakukan dengan terlebih dahulu meminta izin dari pemerintah setempat dalam hal ini Kelurahan Sendangan Tengah Kecamatan Kawangkoan.
Ditemani Ferdinand Pola, pembantu kepala lingkungan di Kelurahan Sendangan Tengah, perjalanan pun dilanjutkan menuju lokasi yang tak jauh dari pemukiman warga atau berjarak sekitar 500 meter. Ketika tiba di lokasi, dari luar pintu hanya terlihat seperti terowongan biasa. Namun berdasarkan keterangan yang diperoleh, didalamnya terdapat bilik-bilik kamar lainnya di sisi kanan gua. “Semua bilik-bilik kamar tersebut berhubungan satu dengan yang lainnya. Jika ada pengunjung yang ingin masuk ke dalam harus membawa alat penerangan sebab kondisi di dalam sangat gelap,” kata Ferdinand.
Uniknya lagi, pada jarak sekitar 200-an meter sebelum mencapai lubang pertama sebagai pintu masuk gua tersebut, terdapat juga dua buah gua berukuran agak kecil yang saling berhubungan. “Mungkin lubang tersebut digunakan tentara Jepang sebagai pos jaga. Sampai sekarang warga Kawangkoan hanya mengenal gua tersebut dengan sebutan gua Jepang 50 kamar,” ujarnya. (ang)
Kawangkoan – Selain gua-gua yang berada di Desa Kiawa, Kecamatan Kawangkoan ternyata masih menyimpan gua lain yang merupakan peninggalan sejarah zaman pendudukan Jepang dulu. Ini terbukti dari penelusuran beritamanado.com, Selasa (06/11) soal gua baru yang oleh penduduk setempat disebut Gua Jepang 50 kamar.
Berdasarkan informasi Bernard Poluakan, salah satu warga setempat sehari sebelumnya, penelusuran pun dilakukan dengan terlebih dahulu meminta izin dari pemerintah setempat dalam hal ini Kelurahan Sendangan Tengah Kecamatan Kawangkoan.
Ditemani Ferdinand Pola, pembantu kepala lingkungan di Kelurahan Sendangan Tengah, perjalanan pun dilanjutkan menuju lokasi yang tak jauh dari pemukiman warga atau berjarak sekitar 500 meter. Ketika tiba di lokasi, dari luar pintu hanya terlihat seperti terowongan biasa. Namun berdasarkan keterangan yang diperoleh, didalamnya terdapat bilik-bilik kamar lainnya di sisi kanan gua. “Semua bilik-bilik kamar tersebut berhubungan satu dengan yang lainnya. Jika ada pengunjung yang ingin masuk ke dalam harus membawa alat penerangan sebab kondisi di dalam sangat gelap,” kata Ferdinand.
Uniknya lagi, pada jarak sekitar 200-an meter sebelum mencapai lubang pertama sebagai pintu masuk gua tersebut, terdapat juga dua buah gua berukuran agak kecil yang saling berhubungan. “Mungkin lubang tersebut digunakan tentara Jepang sebagai pos jaga. Sampai sekarang warga Kawangkoan hanya mengenal gua tersebut dengan sebutan gua Jepang 50 kamar,” ujarnya. (ang)