Airmadidi – Pemuda Katolik Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara mengutuk keras tragedi Bom kecil di Gereja Ambarawa dan penutupan Gereja Katolik di Solo. Pekan suci dalam Gereja Katolik adalah momen liturgi yang sangat sakral dan khusuk, namun telah dicederai oleh kelompok-kelompok intoleran.
Pada hari kamis tgl 13 April 2017 sekitar pukul 14.00 wib telah terjadi letusan petasan di halaman pintu masuk Gereja Santo Yusuf (Gereja Jago) Jl. Sugiyopranoto Lingk. Kaliputih Kel. Panjang Kec. Ambarawa Kab. Semarang yg diduga dilakukan oleh pelaku Sdr. Muh Fahrudin, 37 tahun. Memang ledakannya tidak berdampak kerusakan berarti namun telah meresahkan umat.
Sehari sebelumnya diduga Ormas Islam yang mengatasnamakan Laskar Hizbullah Solo melakukan penyegelan dan penutupan Kapel (gereja ukuran kecil) Ngrayapan di Paroki Santo Antonius Purbayan Solo. Penutupan gereja Katolik ini dilakukan pada Rabu malam (12/4) sekitar pukul 20.00 WIB.
Pemuda Katolik Minahasa Utara menjunjung tinggi peraturan yang ada, dan kami tidak mengetahui jelas alasan utama para kelompok intoleran melakukan penyegelan. Kami tau penyelesaian secara damai melalui dialog telah dilakukan pihak Gereja di Solo.
“Semoga dialognya mendapatkan hasil yang baik dan umat bisa merayakan pekan suci di gereja yang sempat disegel tersebut” Kata Ketua Pemuda Katolik, Minahasa Utara, Gusti Koba Kalengkongan.
Pemuda Katolik Minahasa Utara juga mengecam statement dari komandan Korps Hizbullah Yon 99 Sunan Bonang, Solo, Yanni Rusmanto yang mengatakan penyegelan telah dilakukan oleh para pejuang Allah SWT.
Hizbullah menilai itu gereja ilegal, tidak punya IMB dan ajang melakukan Kristenisasi. Kalimat “ajang melakukan Kristenisasi” oleh komandan Korps Hizbullah Yon 99 Sunan Bonang, Solo, Yanni Rusmanto kami kritisi karena itu merupakan kalimat sesat dan sebagai bentuk ajakan radikalisme bagi umat muslim.
“Di Minahasa Utara kami Pemuda Katolik berdampingan dengan umat muslim. Kami Pemuda Katolik tidak peduli dengan IMB yang belum selesai, kalau umat muslim sudah buat musholah ataupun masjid kami tetap menghormati tempat ibadah agama lain. Kami tidak mencederai hubungan baik antar agama di Minahasa Utara” Kata Gusti.
Menurut Gusti, Pengurusan IMB jangan dijadikan sebagai alasan untuk melakukan tindakan intoleran.
“Secara hukum setiap bangunan harus memiliki IMB, namun dengan musyawarah mufakat antar kedua belah pihak bisa meredam tindakan-tindakan anarkis dan intoleran” ucapnya.
Negara harus memberikan perlindungan kepada semua agama. Tindakan terkutuk telah dilakukan para kelompok intoleran, dan Pemerintah harus mengusut tuntas.
“Mari tetap menjaga kerukunan antar umat beragama di Minahasa Utara, Sulawesi Utara dan juga Indonesia. Jadikan Indonesia, Sulawesi Utara terutama Minahasa Utara sebagai Rumah Perbedaan yang dihuni oleh berbagai macam agama, dan perbedaan lainnya” Tutup Kalengkongan. (***/frangkiwullur)
Airmadidi – Pemuda Katolik Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara mengutuk keras tragedi Bom kecil di Gereja Ambarawa dan penutupan Gereja Katolik di Solo. Pekan suci dalam Gereja Katolik adalah momen liturgi yang sangat sakral dan khusuk, namun telah dicederai oleh kelompok-kelompok intoleran.
Pada hari kamis tgl 13 April 2017 sekitar pukul 14.00 wib telah terjadi letusan petasan di halaman pintu masuk Gereja Santo Yusuf (Gereja Jago) Jl. Sugiyopranoto Lingk. Kaliputih Kel. Panjang Kec. Ambarawa Kab. Semarang yg diduga dilakukan oleh pelaku Sdr. Muh Fahrudin, 37 tahun. Memang ledakannya tidak berdampak kerusakan berarti namun telah meresahkan umat.
Sehari sebelumnya diduga Ormas Islam yang mengatasnamakan Laskar Hizbullah Solo melakukan penyegelan dan penutupan Kapel (gereja ukuran kecil) Ngrayapan di Paroki Santo Antonius Purbayan Solo. Penutupan gereja Katolik ini dilakukan pada Rabu malam (12/4) sekitar pukul 20.00 WIB.
Pemuda Katolik Minahasa Utara menjunjung tinggi peraturan yang ada, dan kami tidak mengetahui jelas alasan utama para kelompok intoleran melakukan penyegelan. Kami tau penyelesaian secara damai melalui dialog telah dilakukan pihak Gereja di Solo.
“Semoga dialognya mendapatkan hasil yang baik dan umat bisa merayakan pekan suci di gereja yang sempat disegel tersebut” Kata Ketua Pemuda Katolik, Minahasa Utara, Gusti Koba Kalengkongan.
Pemuda Katolik Minahasa Utara juga mengecam statement dari komandan Korps Hizbullah Yon 99 Sunan Bonang, Solo, Yanni Rusmanto yang mengatakan penyegelan telah dilakukan oleh para pejuang Allah SWT.
Hizbullah menilai itu gereja ilegal, tidak punya IMB dan ajang melakukan Kristenisasi. Kalimat “ajang melakukan Kristenisasi” oleh komandan Korps Hizbullah Yon 99 Sunan Bonang, Solo, Yanni Rusmanto kami kritisi karena itu merupakan kalimat sesat dan sebagai bentuk ajakan radikalisme bagi umat muslim.
“Di Minahasa Utara kami Pemuda Katolik berdampingan dengan umat muslim. Kami Pemuda Katolik tidak peduli dengan IMB yang belum selesai, kalau umat muslim sudah buat musholah ataupun masjid kami tetap menghormati tempat ibadah agama lain. Kami tidak mencederai hubungan baik antar agama di Minahasa Utara” Kata Gusti.
Menurut Gusti, Pengurusan IMB jangan dijadikan sebagai alasan untuk melakukan tindakan intoleran.
“Secara hukum setiap bangunan harus memiliki IMB, namun dengan musyawarah mufakat antar kedua belah pihak bisa meredam tindakan-tindakan anarkis dan intoleran” ucapnya.
Negara harus memberikan perlindungan kepada semua agama. Tindakan terkutuk telah dilakukan para kelompok intoleran, dan Pemerintah harus mengusut tuntas.
“Mari tetap menjaga kerukunan antar umat beragama di Minahasa Utara, Sulawesi Utara dan juga Indonesia. Jadikan Indonesia, Sulawesi Utara terutama Minahasa Utara sebagai Rumah Perbedaan yang dihuni oleh berbagai macam agama, dan perbedaan lainnya” Tutup Kalengkongan. (***/frangkiwullur)