BITUNG—Kendati sudah dikeluhkan, namun pihak Pemkot Bitung belum juga mau melakukan pembenahan terhadap sejumlah armada Pemadam Kebakaran (Damkar)yang dimiliki. Padahal, kejadian seperti alat penyeprot air yang ngadat dan mesin armada yang tidak dapat dihidupkan serta tangki yang bocor sudah beberapa kali disaksikan warga Kota Bitung ketika berupaya melakukan pemadaman api dilokasi kejadian.
Namun sayangnya hingga kini belum juga ada pembenahan. Buktinya Damkar yang ada dibawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung dikabarkan dari 4 unit mobil Damkar ternyata hanya satu unit yang berfungsi baik. Sementara 3 unit armada lainnya dalam keadaan rusak karena kondisi yang sudah dimakan usia.
“Dari empat unit mobil damkar di Pemkot Bitung hanya saru unit yang berfungsi, itupun sering bermasalah karena selang penghubung ke tangki sering bocor,” kata salah satu personil LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven.
Boven sendiri mengaku sudah beberapa kali menyaksikan armada Damkar yang tidak berfungsi dengan baik ketika berupaya memadamkan api. Salah satu contoh ketika terjadi kebakaran di salah satu kelurahan di Kecamatan Madidir belum lama ini.
“Persoalan ini jangan dianggap sepele oleh Pemkot Bitung, terutama Kaban BPBD. Kami pertanyakan kinerja dan keseriusan dari Kaban BPBD Kota Bitung dan kami menilai ini sering diabaikan bahkan boleh dikata kurang peduli. Sebab tugasnya menyangkut menjaga keselamatan warga yang tertimpa bencana,” ujar Boven.
Boven sendiri menuturkan, saat kebakarabn di Madidir, BPBD Kota Bitung hanya mengandalkan satu unit mobil Damkar sehingga usaha mencegah terjadi kebakaran yang lebih parah mengalami kesulitan. Akibatnya warga mengeluh ketika mobil tangki kehabisan air dan untuk mengambil air membutuhkan waktu yang cukup lama. “Anehnya persoalan kerusakan sejumlah armada Damkar milik Pemkot Bitung ini sudah berlangsung cukup lama dan tidak ada usul untuk rencana perbaikan,” katanya.(en)
BITUNG—Kendati sudah dikeluhkan, namun pihak Pemkot Bitung belum juga mau melakukan pembenahan terhadap sejumlah armada Pemadam Kebakaran (Damkar)yang dimiliki. Padahal, kejadian seperti alat penyeprot air yang ngadat dan mesin armada yang tidak dapat dihidupkan serta tangki yang bocor sudah beberapa kali disaksikan warga Kota Bitung ketika berupaya melakukan pemadaman api dilokasi kejadian.
Namun sayangnya hingga kini belum juga ada pembenahan. Buktinya Damkar yang ada dibawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung dikabarkan dari 4 unit mobil Damkar ternyata hanya satu unit yang berfungsi baik. Sementara 3 unit armada lainnya dalam keadaan rusak karena kondisi yang sudah dimakan usia.
“Dari empat unit mobil damkar di Pemkot Bitung hanya saru unit yang berfungsi, itupun sering bermasalah karena selang penghubung ke tangki sering bocor,” kata salah satu personil LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven.
Boven sendiri mengaku sudah beberapa kali menyaksikan armada Damkar yang tidak berfungsi dengan baik ketika berupaya memadamkan api. Salah satu contoh ketika terjadi kebakaran di salah satu kelurahan di Kecamatan Madidir belum lama ini.
“Persoalan ini jangan dianggap sepele oleh Pemkot Bitung, terutama Kaban BPBD. Kami pertanyakan kinerja dan keseriusan dari Kaban BPBD Kota Bitung dan kami menilai ini sering diabaikan bahkan boleh dikata kurang peduli. Sebab tugasnya menyangkut menjaga keselamatan warga yang tertimpa bencana,” ujar Boven.
Boven sendiri menuturkan, saat kebakarabn di Madidir, BPBD Kota Bitung hanya mengandalkan satu unit mobil Damkar sehingga usaha mencegah terjadi kebakaran yang lebih parah mengalami kesulitan. Akibatnya warga mengeluh ketika mobil tangki kehabisan air dan untuk mengambil air membutuhkan waktu yang cukup lama. “Anehnya persoalan kerusakan sejumlah armada Damkar milik Pemkot Bitung ini sudah berlangsung cukup lama dan tidak ada usul untuk rencana perbaikan,” katanya.(en)