BITUNG—Masyarakat Kota Bitung mempertanyakan alasan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulut mengirimkan proposal bantuan dana Pra PON ke Pemkot Bitung. Pasalnya menurut salah satu personil LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven, harusnya KONI Sulut yang membantu atlit di tiap kabupaten/kota dalam mengikuti Pra PON, bukan malah sebaliknya meminta dana kepada Pemkab atau Pemkot.
“Jelas kami mempertanyakan tujuan proposal KONI Sulut tersebut dikirimkan ke Pemkot Bitung, karena jelas saat ini Pemkot Bitung juga sementara mencari cara untuk membiayai atlitnya yang akan ikut dalam Pra PON,” kata Boven, Jumat (25/11).
Harusnya menurut Boven, KONI Sulut mengucurkan dana kepada pengurus KONI di tiap daerah menunjang atlet yang akan ikut dalam Pra PON. Bukan malah sebaliknya meminta bantuan dana dari tiap kepala daerah di Sulut, seperti di Kota Bitung.
“Lalu dana mereka (KONI Sulut-red) dikemanakan jika harus mengemis ke tiap kepala daerah di Sulut, bukankah mereka juga memiliki dana untuk membina atlit serta kegiatan lain seperti Pra PON,” katanya seraya meminta walikota dan wakil walikota Bitung tidak perlu merespon proposal tersebut.
Menanggapi masalah proposal KONI Sulut tersebut, Asisten IV Bagian Keuangan dan Asset Pemkot Bitung, Petrus Tuange membenarkan adanya proposal tersebut. Dimana menurut Tuange, proposal tersebut sementara dikonsultasikan dengan pimpinan dalam hal ini Walikota Bitung, Hanny Sondakh.
“Memang betul ada proposal dari KONI Sulut soal kegiatan Pra PON, namun saya masih akan mengkonsultasikannya dengan pimpinan terlebih dahulu,” kata Tuange. (en)
BITUNG—Masyarakat Kota Bitung mempertanyakan alasan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulut mengirimkan proposal bantuan dana Pra PON ke Pemkot Bitung. Pasalnya menurut salah satu personil LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven, harusnya KONI Sulut yang membantu atlit di tiap kabupaten/kota dalam mengikuti Pra PON, bukan malah sebaliknya meminta dana kepada Pemkab atau Pemkot.
“Jelas kami mempertanyakan tujuan proposal KONI Sulut tersebut dikirimkan ke Pemkot Bitung, karena jelas saat ini Pemkot Bitung juga sementara mencari cara untuk membiayai atlitnya yang akan ikut dalam Pra PON,” kata Boven, Jumat (25/11).
Harusnya menurut Boven, KONI Sulut mengucurkan dana kepada pengurus KONI di tiap daerah menunjang atlet yang akan ikut dalam Pra PON. Bukan malah sebaliknya meminta bantuan dana dari tiap kepala daerah di Sulut, seperti di Kota Bitung.
“Lalu dana mereka (KONI Sulut-red) dikemanakan jika harus mengemis ke tiap kepala daerah di Sulut, bukankah mereka juga memiliki dana untuk membina atlit serta kegiatan lain seperti Pra PON,” katanya seraya meminta walikota dan wakil walikota Bitung tidak perlu merespon proposal tersebut.
Menanggapi masalah proposal KONI Sulut tersebut, Asisten IV Bagian Keuangan dan Asset Pemkot Bitung, Petrus Tuange membenarkan adanya proposal tersebut. Dimana menurut Tuange, proposal tersebut sementara dikonsultasikan dengan pimpinan dalam hal ini Walikota Bitung, Hanny Sondakh.
“Memang betul ada proposal dari KONI Sulut soal kegiatan Pra PON, namun saya masih akan mengkonsultasikannya dengan pimpinan terlebih dahulu,” kata Tuange. (en)