BITUNG—Sistem management dan kinerja PLN Ranting Kota Bitung benar-benar dipertanyakan. Bukan hanya soal pelayanan, namun pernyataan Kepala Ranting PLN Kota Bitung, Alfons Salindeho terkait tunggakan rekening listrik dari pelanggan sangat kontroversial dan asal bicara.
Buktinya, ketika ditanya soal cukup tingginya tunggakan pelanggan di Kota Bitung yang menurut Salindeho mencapai Rp2.66 miliar, ia malah meminta wartawan untuk bertanggung jawab. “Seharusnya wartawan ikut bertanggung jawab akan hal ini (tunggakan rekening listrik, red). Karena itu adalah janji wartawan saat bertugas di Kota Bitung,” kata Salindeho, Kamis (20/10).
Bahkan menurut Salindeho, wartawan telah berjanji bahwa akan siap membantu PLN Ranting Kota Bitung untuk membantu penyelesaian tunggakan-tunggakan tersebut. Namun sayangnya ia tidak merinci siapa wertawan yang pernah menjanjikan untuk membantu dirinya atau PLN untuk membantu melakukan penagihan.
Menanggapi hal tersebut, personil LSM Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven mengaku sangat menyesalkan pernyataan Salindeho tersebut. Karena menurutnya, apa yang dilontarkan sangat tidak bijaksana dan tidak mendasar.
“Loginya, apa hubungan wartawan dengan tunggakan rekening listrik. Itu kan merupakan tupoksi PLN untuk melakukan penagihan, jangan malah menyalahkan atau melimpahkannya ke pihak lain,” kata Boven.
Boven sendiri meminta agar Salindeho berhati-hati dalam memberikan statement, jangan hanya asal bicara. Apalagi menyaralahkan orang lain, bahkan mengkabing hitamkan wartawan yang jelas-jelas tuganya hanya menulis berita.
“Memangnya wartawan depkolektor, sehingga Salindeho meminta bantuan, apalagi sampai meminta tanggungjawab segala soal tunggakan rekening dari pelanggan,” tegas Boven.(en)