Manado, BeritaManado – Jatah kursi Sulawesi Utara di pemilihan legislatif (Pileg) untuk DPR-RI masih tetap 6 kursi pada Pemilu 2019 sama dengan Pemilu 2014 lalu.
Dari 6 kursi DPR-RI hasil Pemilu 2014, PDI-Perjuangan meraih 2 kursi dan 4 kursi dibagi merata oleh Partai Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.
Menarik, pada Pemilu 2019 mendatang, Partai Nasdem Sulut muncul sebagai kekuatan baru sangat berpotensi meraih kursi di DPR-RI. Lantas, kursi partai mana yang berpeluang digantikan oleh Nasdem?
Pemerhati politik, Dino Sekoh, menilai dari 5 partai peraih kursi DPR-RI, yakni PDI-Perjuangan, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN, Partai Nasdem berpeluang besar menggantikan posisi Partai Gerindra di DPR-RI.
“Asumsi saya, perilaku politik elit Gerindra di pusat senang bermain isu agama seperti yang dipraktikkan di Pilkada Jakarta tidak disukai masyarakat Sulut yang sangat toleran. Hal ini menjadi indikator utama kursi Gerindra bakal tergusur,” ujar Dino Sekoh kepada BeritaManado.com, Sabtu (14/4/2018).
Indikator lainnya, Lanjut Dino Sekoh, Pilpres 2014 lalu Jokowi-JK menang di Sulut mengalahkan Prabowo-Hatta yang diusung Partai Gerindra.
“Nah, ketika itu suara mayoritas untuk Prabowo-Hatta dari Bolmong Raya yang notabene basis PAN, terbukti perwakilan PAN di DPRD Sulut dapil Bolmong Raya hingga dua kursi sementara Gerindra tidak ada, sehingga harapan suara Gerindra untuk DPR-RI hanya dari Minahasa Raya dan Nusa Utara,” tandas Dino Sekoh.
Ketua DPW Partai Gerindra Sulawesi Utara, Wenny Lumentut, yang baru saja dilantik Ketua Umum Prabowo Subianto, optimis Partai Gerindra tetap kompetitif pada Pemilu 2019.
“Tentu, keberhasilan akan diraih jika kita bisa bekerja bersama-sama seluruh pengurus, kader dan simpatisan. Pemilu 2014 Gerindra masuk tiga besar, Pemilu 2019 nanti prestasi itu akan ditingkatkan termasuk mempertahankan kursi DPR-RI dari Sulut,” tukas Wenny Lumentut.
(JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado – Jatah kursi Sulawesi Utara di pemilihan legislatif (Pileg) untuk DPR-RI masih tetap 6 kursi pada Pemilu 2019 sama dengan Pemilu 2014 lalu.
Dari 6 kursi DPR-RI hasil Pemilu 2014, PDI-Perjuangan meraih 2 kursi dan 4 kursi dibagi merata oleh Partai Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.
Menarik, pada Pemilu 2019 mendatang, Partai Nasdem Sulut muncul sebagai kekuatan baru sangat berpotensi meraih kursi di DPR-RI. Lantas, kursi partai mana yang berpeluang digantikan oleh Nasdem?
Pemerhati politik, Dino Sekoh, menilai dari 5 partai peraih kursi DPR-RI, yakni PDI-Perjuangan, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN, Partai Nasdem berpeluang besar menggantikan posisi Partai Gerindra di DPR-RI.
“Asumsi saya, perilaku politik elit Gerindra di pusat senang bermain isu agama seperti yang dipraktikkan di Pilkada Jakarta tidak disukai masyarakat Sulut yang sangat toleran. Hal ini menjadi indikator utama kursi Gerindra bakal tergusur,” ujar Dino Sekoh kepada BeritaManado.com, Sabtu (14/4/2018).
Indikator lainnya, Lanjut Dino Sekoh, Pilpres 2014 lalu Jokowi-JK menang di Sulut mengalahkan Prabowo-Hatta yang diusung Partai Gerindra.
“Nah, ketika itu suara mayoritas untuk Prabowo-Hatta dari Bolmong Raya yang notabene basis PAN, terbukti perwakilan PAN di DPRD Sulut dapil Bolmong Raya hingga dua kursi sementara Gerindra tidak ada, sehingga harapan suara Gerindra untuk DPR-RI hanya dari Minahasa Raya dan Nusa Utara,” tandas Dino Sekoh.
Ketua DPW Partai Gerindra Sulawesi Utara, Wenny Lumentut, yang baru saja dilantik Ketua Umum Prabowo Subianto, optimis Partai Gerindra tetap kompetitif pada Pemilu 2019.
“Tentu, keberhasilan akan diraih jika kita bisa bekerja bersama-sama seluruh pengurus, kader dan simpatisan. Pemilu 2014 Gerindra masuk tiga besar, Pemilu 2019 nanti prestasi itu akan ditingkatkan termasuk mempertahankan kursi DPR-RI dari Sulut,” tukas Wenny Lumentut.
(JerryPalohoon)