Manado – Pelaksanaan urusan pendidikan pada 2012 secara umum kontribusi rata-rata bersekolah mampu mencapai 8,89 tahun, dibandingkan tahun sebelumnya hanya 8,80 tahun, dan telah mencapai pemberantasan melek huruf dengan hasil pencapaian 99,45 persen.
Hal tersebut tertuang dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur SH Sarundajang tahun 2012 pada rapat paripurna DPRD Sulut beberapa waktu lalu. Dilaporkan juga, pada aspek pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dapat diketahui dari angka partisipasi kasar (APK), yaitu perbandingan antara jumlah siswa sekolah dengan anak usia sekolah.
“Untuk SD/MI mencapai 110,97 persen, dan untuk SMP/MTS 98,20 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding angka nasional masing-masing 104 persen untuk SD/MI dan SMP/MTS 95 persen,” ujar Sarundajang.
Sedangkan APK tingkat SMA/SMK/MA mencapai 71,52 persen, lebih tinggi dari angka nasional sebesar 62 persen. Angka partisipasi murni (APM) mencapai 92,88 persen untuk SD/MI dan 75,86 persen untuk SMP/MTS, serta SMA/SMK/MA 46,32 persen.
“Prosentasi lulusan dan peningkatan nilai rata-rata capaian peserta ujian nasional mencapai 99,85 persen untuk SMP/MTS 99,93 persen untuk SMA/MA dan 99,91 persen, dan untuk SMK terjadi peningkatan dari 99,34 persen menjadi 99,85 persen,” tutur Sarundajang.
Tambahnya, dilihat dari nilai rata-rata SMP/MTS dari 7,58 meningkat menjadi 7,98. Khusus untuk SMK terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari 7,86 menjadi 8,08, dan untuk SMA mampu mempertahankan nilai rata-rata 8.00. (Jerry)
Manado – Pelaksanaan urusan pendidikan pada 2012 secara umum kontribusi rata-rata bersekolah mampu mencapai 8,89 tahun, dibandingkan tahun sebelumnya hanya 8,80 tahun, dan telah mencapai pemberantasan melek huruf dengan hasil pencapaian 99,45 persen.
Hal tersebut tertuang dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur SH Sarundajang tahun 2012 pada rapat paripurna DPRD Sulut beberapa waktu lalu. Dilaporkan juga, pada aspek pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dapat diketahui dari angka partisipasi kasar (APK), yaitu perbandingan antara jumlah siswa sekolah dengan anak usia sekolah.
“Untuk SD/MI mencapai 110,97 persen, dan untuk SMP/MTS 98,20 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding angka nasional masing-masing 104 persen untuk SD/MI dan SMP/MTS 95 persen,” ujar Sarundajang.
Sedangkan APK tingkat SMA/SMK/MA mencapai 71,52 persen, lebih tinggi dari angka nasional sebesar 62 persen. Angka partisipasi murni (APM) mencapai 92,88 persen untuk SD/MI dan 75,86 persen untuk SMP/MTS, serta SMA/SMK/MA 46,32 persen.
“Prosentasi lulusan dan peningkatan nilai rata-rata capaian peserta ujian nasional mencapai 99,85 persen untuk SMP/MTS 99,93 persen untuk SMA/MA dan 99,91 persen, dan untuk SMK terjadi peningkatan dari 99,34 persen menjadi 99,85 persen,” tutur Sarundajang.
Tambahnya, dilihat dari nilai rata-rata SMP/MTS dari 7,58 meningkat menjadi 7,98. Khusus untuk SMK terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari 7,86 menjadi 8,08, dan untuk SMA mampu mempertahankan nilai rata-rata 8.00. (Jerry)