BITUNG—Perusahaan Daerah (PD) Bangun Bitung membantah jika selama ini pihaknya tidak maksimal dalam mengelola sejumlah aset Pemkot Bitung. Hal ini disampaikan Direktur Utama PD Bangun Bitung, DJ Mamesah yang memberikan klarifikasi soal tudingan ketidakmasimalan mereka melakukan pengelolaan aset.
“Setahu saya kami sudah maksimal melakukan pengelolaan, meskipun masih banyak kendala yang harus dihadapi dengan berbagai keterbatasan. Tapi kami telah berupaya, mengelolah PD Bangun Bitung ini dengan baik dan terus melakukan terobosan agar perusahaan ini terus eksis,” kata Maesah.
Mamesah kemudian mulai menjelaskan satu persatu permasalahan yang melilit PD Bangun Bitung. Seperti masalah hutang PD Bangun Bitung terhadap pihak ke tiga sebesar 25 persen. “Saya tidak akan menjawab hal ini, hanya saja saya akan memberikan gambaran, bahwa kami mendapatkan subsidi tiga sampai empat bulan sekali. Saya biayai dahulu baru kemudian meminta penggantian. Nah, jika sudah begini uang dari mana yang akan membiayai operasional PD Bangun Bitung,” katanya.
Juga masalah Rusunawa Manembo-nembo dan Tangkoko yang sudah hampir sebulan ini tidak menikmati aliran listrik dan air, Mamesah menyatakan bahwa seharusnya hal itu menjadi tanggung jawab penghuni Rusunawa. Karena menurutnya, sesuai kesepakatan sebelum menghuni, pembayaran listrik dan air menjadi tanggung jawab penghuni, bukan dibebankan kepada PD Bangun Bitung.
“Hanya saja, kami kesulitan memberitahukan ke penghuni kamar Rusunawa perihal tunggakan listrik dan air kearena sebagian warga penghuni tidak berada di Rusunawa, tapi kami akan memberikan batas waktu kepada para penghuni yang selama ini tidak berada di tempat, dan akan dikeluarkan jika tidak menyelesaikan tunggakan” ujar Mamesah.
Sedangkan untuk masalah KM Tude, ia mangakui bahwa pihaknya kesulitan anggaran untuk menyediakan aircraft yang sudah kadaluarsa, karena sesuai aturan ini harus diganti dan biayanya cukup besar. “Terus terang kami tidak ada anggaran untuk itu, namun kita akan berupaya tindaklanjuti itu agar KMP Tude sudah bisa beroperasi,” janji Mamesah.(en)
BITUNG—Perusahaan Daerah (PD) Bangun Bitung membantah jika selama ini pihaknya tidak maksimal dalam mengelola sejumlah aset Pemkot Bitung. Hal ini disampaikan Direktur Utama PD Bangun Bitung, DJ Mamesah yang memberikan klarifikasi soal tudingan ketidakmasimalan mereka melakukan pengelolaan aset.
“Setahu saya kami sudah maksimal melakukan pengelolaan, meskipun masih banyak kendala yang harus dihadapi dengan berbagai keterbatasan. Tapi kami telah berupaya, mengelolah PD Bangun Bitung ini dengan baik dan terus melakukan terobosan agar perusahaan ini terus eksis,” kata Maesah.
Mamesah kemudian mulai menjelaskan satu persatu permasalahan yang melilit PD Bangun Bitung. Seperti masalah hutang PD Bangun Bitung terhadap pihak ke tiga sebesar 25 persen. “Saya tidak akan menjawab hal ini, hanya saja saya akan memberikan gambaran, bahwa kami mendapatkan subsidi tiga sampai empat bulan sekali. Saya biayai dahulu baru kemudian meminta penggantian. Nah, jika sudah begini uang dari mana yang akan membiayai operasional PD Bangun Bitung,” katanya.
Juga masalah Rusunawa Manembo-nembo dan Tangkoko yang sudah hampir sebulan ini tidak menikmati aliran listrik dan air, Mamesah menyatakan bahwa seharusnya hal itu menjadi tanggung jawab penghuni Rusunawa. Karena menurutnya, sesuai kesepakatan sebelum menghuni, pembayaran listrik dan air menjadi tanggung jawab penghuni, bukan dibebankan kepada PD Bangun Bitung.
“Hanya saja, kami kesulitan memberitahukan ke penghuni kamar Rusunawa perihal tunggakan listrik dan air kearena sebagian warga penghuni tidak berada di Rusunawa, tapi kami akan memberikan batas waktu kepada para penghuni yang selama ini tidak berada di tempat, dan akan dikeluarkan jika tidak menyelesaikan tunggakan” ujar Mamesah.
Sedangkan untuk masalah KM Tude, ia mangakui bahwa pihaknya kesulitan anggaran untuk menyediakan aircraft yang sudah kadaluarsa, karena sesuai aturan ini harus diganti dan biayanya cukup besar. “Terus terang kami tidak ada anggaran untuk itu, namun kita akan berupaya tindaklanjuti itu agar KMP Tude sudah bisa beroperasi,” janji Mamesah.(en)