Manado, BeritaManado.com – Pandemi Covid-19 membuat guru-guru putar otak untuk mencari solusi mengajar dengan mematuhi protokol kesehatan.
Isabella Christy Gahansa (22) misalnya.
Dia seorang guru taman kanak-kanak (TK) Tunas Harapan Tidore, Sangihe, Tahuna Timur, Sulawesi Utara, tetap giat memperhatikan anak-anak didiknya di tengah pandemi Covid-19 ini.
Anak pertama dari pasangan Jerry Gahansa dan Engelien Kamurahang membuka les belajar di rumahnya.
Dengan kapasitas dua sampai tiga orang per hari. Itu dilakukan agar tetap mengajar dengan upaya mencegah penyebaran Covid-19. Ia mengikuti protokol kesehatan.
Tapi, sebagian anak-anak didik lainya ditemui langsung di rumah mereka masing-masing. “Aktivitas setiap hari memantau perkembangan anak-anak, saya harus turun ke rumah-rumah,” kata Isabella baru-baru ini.
Dia mengakui, sudah 2 tahun mengajar di sekolah TK Tunas harapan Tidore sehingga libur panjang membuat dirinya rindu untuk bertatap muka dengan anak-anak.
“Keterpanggilan sebagai seorang guru harus mampu menghadapi setiap masalah yang berdatangan, akan tetapi jangan lengah dalam mengajarkan anak-anak,” kata perempuan kelahiran 23 Juni 1997 ini.
Dengan kondisi seperti saat ini, jangan sampai lupa akan-anak didik kita. Jangan pula semangat belajar anak-anak menurun.
Sambung Ishabella, anak-anak bangsa butuh perhatian kita bersama di tengah pandemi covid-19 ini. Semoga situasi ini tak membuat teman-teman guru lainnya patah semangat.
(Penulis: Ady Putong)