Manado – Selain belum mengantongi SK perpanjangan tugas, Panitia Pengawas Lapangan (PPL) merasakan berbagai ancaman dan resiko dalam menjalankan fungsi pengawasan tahapan pemilu.
Hal ini diungkapkan salah satu PPL di Kelurahan Karombasan, yang mengaku sering mendapatkan ancaman dari oknum-oknum preman yang dipakai Caleg untuk mengamankan Alat Peraga Kampanye.
“Selain saya, ada juga rekan-rekan PPL yang sering diancam oleh preman ketika sedang mengambil bukti dokumentasi pelarangan APK yang melanggar zona. Dan ini menyebabkan kami berpikir dua kali untuk menjalankan tugas ini,” tutur personil PPL, sembari meminta namanya tidak dipublis.
Dirinya pun berharap, dalam menjalankan tugas sebagai pengawas di lapangan, mendapatkan jaminan dan perlindungan dari aparat hukum. Agar keselamatan dari setiap PPL terjamin.
“Kalau bisa, kami PPL didampingi petugas Kepolisian. Ini sangat perlu untuk menghindari ancaman keselatan setiap PPL. Jika tidak begitu, saya pun takut menkalankan tugas ini,” pungkasnya. (leriandokambey)
Manado – Selain belum mengantongi SK perpanjangan tugas, Panitia Pengawas Lapangan (PPL) merasakan berbagai ancaman dan resiko dalam menjalankan fungsi pengawasan tahapan pemilu.
Hal ini diungkapkan salah satu PPL di Kelurahan Karombasan, yang mengaku sering mendapatkan ancaman dari oknum-oknum preman yang dipakai Caleg untuk mengamankan Alat Peraga Kampanye.
“Selain saya, ada juga rekan-rekan PPL yang sering diancam oleh preman ketika sedang mengambil bukti dokumentasi pelarangan APK yang melanggar zona. Dan ini menyebabkan kami berpikir dua kali untuk menjalankan tugas ini,” tutur personil PPL, sembari meminta namanya tidak dipublis.
Dirinya pun berharap, dalam menjalankan tugas sebagai pengawas di lapangan, mendapatkan jaminan dan perlindungan dari aparat hukum. Agar keselamatan dari setiap PPL terjamin.
“Kalau bisa, kami PPL didampingi petugas Kepolisian. Ini sangat perlu untuk menghindari ancaman keselatan setiap PPL. Jika tidak begitu, saya pun takut menkalankan tugas ini,” pungkasnya. (leriandokambey)