Maya Rumantir
Manado, BeritaManado.com — Panca Asa Mulia adalah sebuah visi besar yang turut mendorong Maya Rumantir memberanikan diri maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara tahun 2014 lalu.
Meski kesempatan untuk memimpin bumi nyiur melambai belum terwujud, namun visi Panca Asa Mulia tidak berhenti sampai disitu, melainkan terus dibawa hingga saat ini saat menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dapil Sulut.
Bahkan, nilai-nilai moral dan spiritual yang terkandung dalam Panca Asa Mulia itu sudah diimplementasikan sejak usia remaja dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Menurut Maya Rumantir sendiri, Panca Asa Mulia jauh sebelum berpartisipasi dalam Pilkada Sulut tahun 2014 itu sudah ada dan terus menyertai dalam setiap kiprahnya dalam berbagai agenda kegiatan.
Kepada BeritaManado.com, Kamis (18/1/2024), Maya Rumantir mengatakan bahwa dirinya tetap konsisten mengusung Panca Asa Mulia untuk masa depan Sulut.
Panca Asa Mulia pertama adalah Sulut Bermoral yang merupakan pola dasar untuk membangun karakter manusia sesuai dengan standart Tuhan sebagai pemilik kehidupan.
“Sikap moral yang baik akan menjadi dasar dari keberhasilan dalam melakukan sesuatu. Dalam rentang waktu yang panjang, Sulut dikenal sebagai wilayah yang religius. Namun apa realita saat ini? Ternyata dimana-mana masih saja ada gejala atau tindakan yang tidak mengindahkan moral. Makanya kita harus mengedepankan kejujuran, perikemanusiaan, kebenaran dan keadilan,” jelas Maya Rumantir.
Kedua, Sulut Berkualitas, dimana hal ini teraktualisasi dalam pribadi manusia yang bisa membangun dirinya dan orang lain.
“Kualitas seorang manusia terpancar dari sikap dan perilaku positif yang keluar dari dirinya. Manusia berkualitas adalah manusia yang tahu melakukan sesuatu dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Orang seperti ini adalah pribadi yang berilmu pengetahuan, terampil dan memiliki pengalaman,” kata Maya Rumantir.
Poin yang ketiga dari Panca Asa Mulia ini adalah Sulut Bersinar, dimana hal yang harus disadari adalah setiap prestasi yang dicapai harus didorong oleh sikap kerja keras.
“Jika seorang rajin, tekun, memiliki keteladanan dan kesetiaan, maka ia akan menjadi insan yang berhasil. Hanya orang setia yang berhak keluar sebagai pemenang,” ungkapnya.
Hal keempat dalam Panca Asa Mulia ini adalah Sulut Damai, dimana suasana damai itu harus tercipta lebih dahulu, agar setiap orang bebas, nyaman dalam bekerja dan berusaha.
“Jika rasa khawatir dibiarkan menguasai hidup kita, maka akan sangat menyerap energi dan pada akhirnya berujung pada kegagalan. Kita perlu menciptakan sikap saling menghormati dan mengasihi agar tercipta keamanan dan ketenteraman,” sebut Maya Rumantir.
Poin kelima dari Panca Asa Mulia yaitu Sulut Sejahtera, dimana hal ini masih menjadi kerinduan masyarakat Sulut dalam konteks saat ini.
“Kondisi alam bumi nyiur melambai belum bisa membuat kehidupan warga Sulut sejahtera. Berbagai permasalahan masih menggerogoti kehidupan warga Sulut dari sudut pandang sandang, pangan dan papan. Kesulitan warga mendapatkan pelayanan kesehatan, itu semua masih harus terus diperjuangkan,” ujarnya.
Untuk menghidupkan Panca Asa Mulia ini menjadi sebuah kekuatan, Maya Rumantir mengatakan bahwa dirinya harus terus berjuang bersama rakyat Sulut.
“Yakinlah, kita semua dipanggil untuk mengalami kehidupan yang penuh berkat dan rahmat dari Tuhan. Mari menjadi pemenang dengan berjalan bersama membangun Sulawesi Utara,” katanya.
(Frangki Wullur)