Bitung, Beritamanado.com – Kepala Dinas Sosial Pemkot Bitung, Give Mose menyatakan ada berbagai bantuan sosial (Bansos) yang bakal disalurkan pemerintah selama pademi covid-19.
Bansos itu kata Give, tujuannya membantu meringankan beban masyarakat, khususnya bagi yang terdampak covid-19 sehingga disiapkan berbagai bantuan, mulai dari bantuan paket sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga Kartu Prakerja.
“Untuk Bansos paket sembako saat ini sudah masuk tahap II di Kota Bitung dan penyalurannya sementara berjalan. Bansos paket sembako ini sumber dananya dari pergeseran anggaran APBD untuk penanganan pencecahan covid-19,” kata Give saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (27/05/2020)
Untuk BST kata dia, adalah bantuan yang bersumber dari Kementrian Sosial Republik Indonesia yang akan diberikan kepada masyarakat berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Tiap penerima BST mendapatkan Rp600 ribu per kepala keluarga setiap bulannya selama tiga bulan dan disalurkan melalui Pos Indonesia atau ditransfer ke rekening penerima melalui bank yang telah ditentukan,” katanya.
Lalu apa bedanya BST dengan BLT?
Menurut Give, BST dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada dasarnya sama yakni sama-sama bantuan uang tunai kepada masyarakat yang terdampak covid-19 dengan jumlah nominal bantuan sama yakni Rp600 ribu per kepala keluarga.
Namun yang membedakan menurutnya, BLT adalah bantuan yang berasal dari alokasi dana desa pada Anggaran Pendapatan Belanja Desa yang akan diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat.
“Banyak yang salah kaprah dan menganggap BST yang sementara disalurkan adalah BLT. Padahal di Kota Bitung tidak ada BLT tapi BST yang sumber dananya langsung dari Kementrian Sosial Republik Indonesia,” jelasnya.
Selain paket bantuan sembako dan BST, ia juga menyebut ada bantuan Lansia yang juga sementara disalurkan sebesar Rp300 ribu per orang yang sumber dananya sama seperti paket bantuan sembako.
“Bantuan Lansia ini juga banyak yang salah kaprah soal nominalnya. Para penerima menganggap bantuan Lansia sama seperti BST yakni Rp600 ribu padahal hanya Rp300 ribu,” katanya.
Dirinya sendiri memaklumi jika masyarakat masih belum bisa membedakan jenis-jenis Bansos Covid-19 itu, apalagi soal bantuan tunai karena memang sosialisasi yang minim sehingga banyak yang salah kaprah.
“Terutama BST dan Lansia, waktu penyaluran sangat mepet sehingga minim sosialisasi dikarenakan kita mengejar sebelum hari raya Idul Fitri semua sudah disalurkan ke para penerima. Dan kita paham jika ada riak-riak di lapangan, tapi semua bisa diatasi setelah dijelaskan,” katanya.
(abinenobm)