Jakarta, BeritaManado.com – Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, memberikan Kuliah Umum di Universitas Indonesia (UI) yang dilaksanakan Sekolah Pascasarjana (Iluni SPs-UI), Sekolah Kajian Stratejik dan Global dan Sekolah Ilmu Lingkungan di gedung IASTH, Jumat (23/8/2019) lalu.
Di kesempatan tersebut, Olly Dondokambey menjelaskan banyak tokoh berasal dari Sulawesi Utara yang sangat berjasa membangun negeri Indonesia.
Mulai 1937, Dr. Sam Ratulangi sudah menulis tentang Indonesia di Pasifik. Pelabuhan Bitung, Morotai dan Filipina, jika berhasil menguasai daerah ini akan sangat dekat dalam pertarungan mempertahankan wilayah Pasifik.
“Kalau Bitung berkembang, bukan hanya memajukan Sulawesi Utara, tapi akan menjadi daerah ekonomi baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujar Olly Dondokambey.
Kemudian, Maria Walanda Maramis, seorang tokoh sejak 1924 sudah meminta mengisi peran perempuan untuk terlibat dalam semua kegiatan, termasuk ikut memilih pada semua kegiatan demokrasi di Indonesia. Ini peran Maria Walanda Maramis.
Sehingga saat ini peran perempuan di Sulawesi Utara banyak muncul tokoh-tokoh perempuan di Sulawesi Utara yang tidak tabuh untuk memimpin lembaga. Salah satunya 2 universitas terbaik di Sulawesi Utara yaitu Unsrat dan Unima, rektornya adalah perempuan.
“Begitu juga kepala daerah, dari 15 kabupaten kota di Sulawesi Utara 4 daerah dipimpin oleh perempuan. Serta dari 6 calon anggota legislatif DPR RI terpilih dari Sulawesi Utara, 4 diantaranya adalah perempuan,” jelas Dondokambey.
Olly Dondokambey juga menyebut seorang diplomat legendaris Indonesia bernama Babe Palar. Bersekolah di Minahasa sampai ke Belanda menjadi anggota parlemen, jadi warga negara Belanda saat itu. Tapi perjuangan untuk membawa Indonesia memprotes segala yang ada di Belanda, saat kemerdekaan Indonesia, ia kembali ke Indoensia dan diutus menjadi duta besar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita sudah bangun museumnya di Rurukan yang disponsori Bank Indonesia. Bapak ibu bisa melihat sejarah Babe Palar di sana,” terang Olly Dondokambey.
Selanjutnya, Alexander Maramis juga merupakan salah satu tokoh nasional yang terlibat langsung pada panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Maramis juga terpilih masuk tim 9 perumus Pancasila, dan menjadi satu-satunya anggota yang beragama Nasrani. Dari hasil perumusan itu terbentuklah piagam Jakarta, dan dalam prosesnya mengalami perubahan.
“Pada zaman Soeharto, beliau juga menjadi tim 5 untuk menggali makna Pancasila dan memutihkan sejarah Pancasila itu. Siapa yang melahirkan Pancasila itu, dan tetap ditemui bahwa Soekarno lah yang pertama menyampaikan pidato tentang Pancasila,” tutur Olly Dondokambey.
Olly Dondokambey mengungkapkan banyak tokoh Sulawesi Utara yang sangat berkontribusi bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
“Saya kira empat tokoh ini mewakili, walaupun ada banyak tokoh lainnya dari Sulawesi Utara. Tapi merekalah yang menjadi suatu tanda bahwa kontribusi anak bangsa Sulawesi Utara untuk Indonesia dari awal sudah terlibat. Kita bukan hanya menjadi penumpang gelap dalam kontribusi negara Indonesia ini,” terang Olly Dondokambey.
Diketahui, kuliah umum dihadiri ratusan mahasiswa, dosen dan alumni UI. Hadir menemani Gubernur Olly Dondokambey adalah Kadis PTSP, Kadis Perhubungan, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara, Dirut BSG Jeffry Dendeng dan staf pribadi Olly Dondokambey, Victor Rarung.
(MiltonPantouw/JerryPalohoon)