Manado – Pemerintah memberi perhatian serius pada penyebaran sonosis termasuk penyakit rabies akibat gigitan anjing.
Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Novly Wowiling pada rapat Penguatan Peran SKPD Pengendalian Sonosis di Sulawesi Utara yang dilaksanakan Biro Kesra Sulut di ruang rapat F.J Tumbelaka kantor Gubernur, Rabu (22/3/2017), perlu menghidupkan rapat-rapat koordinasi tak hanya internal dinas, tapi juga antar instansi harus diperkuat.
“Benar, bahwa SDM ditambah. Sudah mendapat informasi kongkrit peningkatan kasus rabies. Soal pemeliharaan anjing sesuai aturan pergub anjing harus diikat. Saya punya 4 anjing semua diikat, itu aturannya,” jelas Novly Wowiling.
Dia mengungkapkan kasus kematian akibat gigitan anjing di Sulawesi Utara pada tahun 2016 sebanyak 21 orang meninggal dunia. Sementara pada 2017 ini terdata sudah 2 orang meninggal dunia.
“Kedepan bisa melalui perda. Kasus rabies berujung kematian sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari korban AIDS. Pemerintah kabupaten dan kota harus pro aktif,” tandas
Novly Wowiling.
Rapat dihadiri Plt Kadis Kesehatan Debie Kalalo, Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Novly Wowiling, Kasubid Sonosis Kemenko PMK Rama Prima Syahti Fauzi, kepala dinas serta perwakilan pemerintah kabupaten dan kota. (JerryPalohoon)