Ratahan – Dua Kecamatan masing-masing Kecamatan Ratahan dan Kecamatan Ratahan Timur wilayahnya berada dipusat pemerintahan atau ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Hanya saja, meski berada di jantung Mitra, warga justru susah mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Masalah air bersih bukan kali pertama dikeluhkan warga, melainkan sudah sejak beberapa tahun terakhir .
Namun demikian, hingga usia Kabupaten Mitra memasuki delapan tahun, persoalan air bersih seolah dianggap sebelah mata oleh pemerintah daerah.
“Sejak dulu pemerintah sudah tahu persoalan kami selaku masyarakat Ratahan dan Ratahan Timur. Akan tetapi itu mungkin tidak cukup meyakinkan pemerintah sehingga sampai sekrang persoalan air bersih di wilayah ini tak kunjung mendapat perhatian pemerintah,” sindir ibu Norma warga Kelurahan Nataan, baru-baru ini.
Menurut Norma, seandainya bisa bagi mereka untuk memanfaatkan air sumur. Tentunya tidak ada keluhan yang disampaikan mereka kepada pemerintah.
“Air sumur susah karena sebagian besar daerah ini berada diketinggian,” ujar dia.
Norma pun berharap adanya keseriusan pemerintah untuk mencarikan solusi terhadap persoalan air bersih di wilayah mereka.
“Jangan hanya revitalisasi pemukiman dan pertanian, kalo bisa ada juga program revitalisasi air bersih di tahun 2015 mendatang. Sebab ini berkaitan dengan kebutuhan hidup banyak orang,” pesannya kepada Pemkab Mitra. (rulandsandag)
Ratahan – Dua Kecamatan masing-masing Kecamatan Ratahan dan Kecamatan Ratahan Timur wilayahnya berada dipusat pemerintahan atau ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Hanya saja, meski berada di jantung Mitra, warga justru susah mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Masalah air bersih bukan kali pertama dikeluhkan warga, melainkan sudah sejak beberapa tahun terakhir .
Namun demikian, hingga usia Kabupaten Mitra memasuki delapan tahun, persoalan air bersih seolah dianggap sebelah mata oleh pemerintah daerah.
“Sejak dulu pemerintah sudah tahu persoalan kami selaku masyarakat Ratahan dan Ratahan Timur. Akan tetapi itu mungkin tidak cukup meyakinkan pemerintah sehingga sampai sekrang persoalan air bersih di wilayah ini tak kunjung mendapat perhatian pemerintah,” sindir ibu Norma warga Kelurahan Nataan, baru-baru ini.
Menurut Norma, seandainya bisa bagi mereka untuk memanfaatkan air sumur. Tentunya tidak ada keluhan yang disampaikan mereka kepada pemerintah.
“Air sumur susah karena sebagian besar daerah ini berada diketinggian,” ujar dia.
Norma pun berharap adanya keseriusan pemerintah untuk mencarikan solusi terhadap persoalan air bersih di wilayah mereka.
“Jangan hanya revitalisasi pemukiman dan pertanian, kalo bisa ada juga program revitalisasi air bersih di tahun 2015 mendatang. Sebab ini berkaitan dengan kebutuhan hidup banyak orang,” pesannya kepada Pemkab Mitra. (rulandsandag)