Bitung – Jajaran Polres Bitung terus mendalami kasus pembunuhan terhadap Meysi Pangumbahas (6) warga Aertembaga 2 lingkungan V dan Nicky Mengko (9) warga Winenet 1 lingkungan 3 kecamatan Aertembaga.
Pasalnya, pengakuan tersangka AR alias Nyong (18) warga Winenet 2 Kecamatan Aertembaga menghabisi kedua bocah tersebut hanya karena sakit hati terhadap ibu Nicky dianggap gajil dan banyak yang tidak sesuai dengan fakta dilapanggan.
Dari informasi didapatkan dari salah satu aggota Polsek Bitung Timur yang menangani kasus pembunuhan Nicky dan Meysi menganggap alasan Nyong melakukan pembunuhan hanya mengada-ada. Karena dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi menyampaikan fakta yang berbeda soal latar belakang Nyong menghabisi kedua bocah tersebut.
“Dari keterangan para saksi, Nyong melakukan pembunuhan lebih mengarah pada perampasan disertai kekerasan karena ingin mengambil anting-anting milik Meysi. Bukan karena sakit hati terhadap ibu Nicky,” katanya, Jumat (17/1/2014).
Dan fakta tersebut diperkuat dengan hingga saat ini belum ditemukannya sepasang anting-anting Meysi seberat 1,9 gram yang diduga kuat telah diambil Nyong setelah mengabisi bocah perempuan tersebut. “Nicky sendiri kemungkinan ikut dihabisi karena menyaksikan perbuatan Nyong merampas anting-anting Meysi sehingga ia ingin menghilangkan saksi dengan cara menghabisinya kendati keduanya masih ada hubungan kerabat,” jelasnya.
Sayangnya kata penyidik, Nyong sudah terlatih untuk berbohong dan sangat lihai membuat alibi. Kendati semua saksi menyampaikan fakta berbeda, ia tetap bersikukuh dengan cerita yang dikarangnya sendiri.
“Ini bukan kali pertama kami mengadapi Nyong, jadi kami sudah tahu persis dengan gayannya menciptakan alibi kendati saksi kunci dan bukti-bukti dilapangan mengaraha padanya tapi tetap mengelak,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Bitung Timur, Iptu Frelly Sumampouw membenarkan jika pihaknya menemukan fakta lain soal penyebab Nyong menghabisi Nicky dan Meysi. Dan itu disampaikan oleh sejumlah saksi yang sementara diperiksa jajarannya.
“Saat ini kita sementara meminta keterangan dari rekan korban dan tersangka. Menariknya, fakta yang kita dapati dari para saksi bertolak belakang dengan pengakuan Nyong yang katanya melakukan pembunuhan hanya karena sakit hati,” katanya.
Fakta-fakta itu kata Sumampouw akan ikut disertakan ketika kasus Nyong dilimpahkan ke Kejaksaan. Kendati dalam BAP Nyong sendiri memiliki fersi lain soal latar belakang melakukan pembunuhan.
“Nanti pengadilan yang akan melihat dan menilai, apakah pengakuan Nyong yang akan dipercaya atau pengakuan para saksi,” katanya.
Kasus pembunuhan Nicky dan Meysi ini sendiri terjadi Kamis (9/1/2014) lalu di areal perkebunanan Aertembaga oleh Nyong menggunakan sebilah pisau dapur. Setelah membunuh kedua bocah tersebut, Nyong meninggalkan begitu saja dan nanti Jumat (10/1/2014) siang baru kedua jenasah bocah itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.(abinenobm)
Bitung – Jajaran Polres Bitung terus mendalami kasus pembunuhan terhadap Meysi Pangumbahas (6) warga Aertembaga 2 lingkungan V dan Nicky Mengko (9) warga Winenet 1 lingkungan 3 kecamatan Aertembaga.
Pasalnya, pengakuan tersangka AR alias Nyong (18) warga Winenet 2 Kecamatan Aertembaga menghabisi kedua bocah tersebut hanya karena sakit hati terhadap ibu Nicky dianggap gajil dan banyak yang tidak sesuai dengan fakta dilapanggan.
Dari informasi didapatkan dari salah satu aggota Polsek Bitung Timur yang menangani kasus pembunuhan Nicky dan Meysi menganggap alasan Nyong melakukan pembunuhan hanya mengada-ada. Karena dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi menyampaikan fakta yang berbeda soal latar belakang Nyong menghabisi kedua bocah tersebut.
“Dari keterangan para saksi, Nyong melakukan pembunuhan lebih mengarah pada perampasan disertai kekerasan karena ingin mengambil anting-anting milik Meysi. Bukan karena sakit hati terhadap ibu Nicky,” katanya, Jumat (17/1/2014).
Dan fakta tersebut diperkuat dengan hingga saat ini belum ditemukannya sepasang anting-anting Meysi seberat 1,9 gram yang diduga kuat telah diambil Nyong setelah mengabisi bocah perempuan tersebut. “Nicky sendiri kemungkinan ikut dihabisi karena menyaksikan perbuatan Nyong merampas anting-anting Meysi sehingga ia ingin menghilangkan saksi dengan cara menghabisinya kendati keduanya masih ada hubungan kerabat,” jelasnya.
Sayangnya kata penyidik, Nyong sudah terlatih untuk berbohong dan sangat lihai membuat alibi. Kendati semua saksi menyampaikan fakta berbeda, ia tetap bersikukuh dengan cerita yang dikarangnya sendiri.
“Ini bukan kali pertama kami mengadapi Nyong, jadi kami sudah tahu persis dengan gayannya menciptakan alibi kendati saksi kunci dan bukti-bukti dilapangan mengaraha padanya tapi tetap mengelak,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Bitung Timur, Iptu Frelly Sumampouw membenarkan jika pihaknya menemukan fakta lain soal penyebab Nyong menghabisi Nicky dan Meysi. Dan itu disampaikan oleh sejumlah saksi yang sementara diperiksa jajarannya.
“Saat ini kita sementara meminta keterangan dari rekan korban dan tersangka. Menariknya, fakta yang kita dapati dari para saksi bertolak belakang dengan pengakuan Nyong yang katanya melakukan pembunuhan hanya karena sakit hati,” katanya.
Fakta-fakta itu kata Sumampouw akan ikut disertakan ketika kasus Nyong dilimpahkan ke Kejaksaan. Kendati dalam BAP Nyong sendiri memiliki fersi lain soal latar belakang melakukan pembunuhan.
“Nanti pengadilan yang akan melihat dan menilai, apakah pengakuan Nyong yang akan dipercaya atau pengakuan para saksi,” katanya.
Kasus pembunuhan Nicky dan Meysi ini sendiri terjadi Kamis (9/1/2014) lalu di areal perkebunanan Aertembaga oleh Nyong menggunakan sebilah pisau dapur. Setelah membunuh kedua bocah tersebut, Nyong meninggalkan begitu saja dan nanti Jumat (10/1/2014) siang baru kedua jenasah bocah itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.(abinenobm)