Tomohon – Rangkaian liturgi tri hari suci dalam tradisi Gereja Katolik diawali dengan Misa Kamis Putih di seluruh gereja paroki maupun stasi. Salah satunya seperti yang dilakukan umat Katolik Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow Paroki St Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Kamis (13/4/2017) kemarin.
Yang khas dari perayaan misa Kamis Putih ini dari pantauan BeritaManado.com yaitu upacara pembasuhan kaki dua belas rasul yang diwakili oleh umat. Pater Adam OCD yang memimpin misa melakukan seperti apa yang Yesus buat yaitu dengan mencium kaki umat usai pembasuhan kaki.
Bagi umat Katolik sendiiri hal seperti itu sebenarnya tidak asing lagi, karena sudah menjadi bagian integral dari liturgi. Makna dari mencium kaki itu sendiri menurut Pater Adam OCD yaitu mau menunjukkan sikap kerendahan hati dan melayani satu sama lain.
“Namun yang menjadi pokok utama dalam perayaan Kamis Putih adalah Ekaristi itu sendiri. Dimana pada kesempatan istimewa ini, umat diajak untuk mengenang akan perjamuan terakhir Tuhan Yesus dengan para rasul sebelum Ia menderita sengsara di kayu salib,” jelasnya.
Usai misa Kamis Putih, liturgi dilanjutkan dengan sembah sujud Sakramen Maha Kudus secara berkelompok sesuai jadwal yang sudah ditetukan. Kelompok Orang Muda Katolik (OMK) tampil paling terakhir melakukan sembah sujud dan dipadukan dengan meditasi Taize yang dipandu oleh Frater Edi Nugroho MSC.
“Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ketenangan batin melalui suasana hening di malam terakhir Yesus bersama dengan murid-muridNya. Dengan apa yang dilakukan ini tentu diharapkan OMK khususnya yang akan memerankan prosesi penyaliban Yesus dapat melakukannya dengan baik,” kata Frater Edi. (frangkiwullur)
Tomohon – Rangkaian liturgi tri hari suci dalam tradisi Gereja Katolik diawali dengan Misa Kamis Putih di seluruh gereja paroki maupun stasi. Salah satunya seperti yang dilakukan umat Katolik Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow Paroki St Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Kamis (13/4/2017) kemarin.
Yang khas dari perayaan misa Kamis Putih ini dari pantauan BeritaManado.com yaitu upacara pembasuhan kaki dua belas rasul yang diwakili oleh umat. Pater Adam OCD yang memimpin misa melakukan seperti apa yang Yesus buat yaitu dengan mencium kaki umat usai pembasuhan kaki.
Bagi umat Katolik sendiiri hal seperti itu sebenarnya tidak asing lagi, karena sudah menjadi bagian integral dari liturgi. Makna dari mencium kaki itu sendiri menurut Pater Adam OCD yaitu mau menunjukkan sikap kerendahan hati dan melayani satu sama lain.
“Namun yang menjadi pokok utama dalam perayaan Kamis Putih adalah Ekaristi itu sendiri. Dimana pada kesempatan istimewa ini, umat diajak untuk mengenang akan perjamuan terakhir Tuhan Yesus dengan para rasul sebelum Ia menderita sengsara di kayu salib,” jelasnya.
Usai misa Kamis Putih, liturgi dilanjutkan dengan sembah sujud Sakramen Maha Kudus secara berkelompok sesuai jadwal yang sudah ditetukan. Kelompok Orang Muda Katolik (OMK) tampil paling terakhir melakukan sembah sujud dan dipadukan dengan meditasi Taize yang dipandu oleh Frater Edi Nugroho MSC.
“Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ketenangan batin melalui suasana hening di malam terakhir Yesus bersama dengan murid-muridNya. Dengan apa yang dilakukan ini tentu diharapkan OMK khususnya yang akan memerankan prosesi penyaliban Yesus dapat melakukannya dengan baik,” kata Frater Edi. (frangkiwullur)