Bitung, Beritamanado.com – Wakil Wali (Wawali) Kota Bitung, Maurits Mantiri mengaku bangga dengan para tenaga guru di Kota Bitung yang tetap mendedikasikan diri di tengah pademi covid-19.
Kendati kata Wawali, guru perlu melakukan inovasi mengikuti era revolusi industri 4.0 dengan munculnya teknologi baru yang mengakibatkan perubahan luar biasa di semua bidang tidak terkecuali pendidikan.
Hal itu disampaikan Maurits saat menjadi pemateri di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri Dua Kota Bitung lewat In House Training (IHT) dengan judul materi Kesiapan Guru di Era Digital Ditengah Pandemi Covid-19, Jumat (03/07/2020).
Menurutnya, apabila fungsi guru hanya sebatas transfer ilmu kepada siswa atau hanya sekedar mengajar saja di dalam kelas, maka perannya akan tergantikan oleh teknologi di era revolusi industry 4.0 ini.
“Teknologi terus berubah, menjadi lebih cepat atau lebih murah namun saat ini masih banyak guru yang resisten terhadap perkembangan teknologi sekalipun dunia pendidikan telah bertransformasi,” kata Wawali.
Di era 4.0 kata dia, dibutuhkan guru-guru terbaik yang memahami dinamika kelas dan memanfaatkan teknologi guna mengedukasi siswa. Teknologi akan membuat guru lebih percaya diri dan lebih mudah dalam mengajar siswanya sehingga mampu mengubah ruang kelas menjadi ruang belajar yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.
“Peran guru semakin penting dan strategis sekarang, hal ini dikarenakan saat ini terjadi pergeseran prioritas pembangunan oleh pemerintah. Setelah focus pada pembangunan infrastruktur, mulai tahun 2019 pemerintah sedang mengupayakan untuk peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM),” jelasnya.
Pembangunan mutu SDM, lanjut Maurits, berarti bertumbu pada guru, sehingga guru diharapkan mampu menjadi agen transformasi penguatan SDM dalam membangun talenta peserta didik, mengelola pembelajaran secara lebih kreatif dan membentuk karakter anak bangsa.
“Untuk itu guru dituntut terus meningkatkan profesionalitas menuju pendidikan abad ke-21,” katanya.
Apalagi, menurutnya, pandemi covid-19 berdampak pada dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi. Adanya wabah virus corona ini menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka.
Kendati begitu, pandemi ini mampu mengakselerasi pendidikan 4.0. Sistem pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi.
“Muncul kesulitan karena belum dilatih mengunakan peralatan untuk model pembelajaran jarak jauh. Karenanya perlu tambahan dukungan dan mentoring untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran baru ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri Dua Kota Bitung, Meryati Taengetan kepada sejumlah Wartawan mengatakan, IHT digelar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru untuk mencetak lulusan yang kompetitif.
“Sehingga, lulusan SMK Negeri Dua Bitung bisa lebih berdaya saing di dunia usaha maupun dunia industri. IHT ini untuk pengajar kami, hal itu kami lakukan sebagai sinergi yang berkelanjutan di tahun 2020,” kata Meryati.
(abinenobm)