Langowan – Wilayah Rohani St. Matius Rasul berhasil menjuarai lomba Paduan Suara Seri A dalam rangka Pesta Pelindung Paroki St Petrus Langwoan, Minggu (29/6/20114). Dengan demikian, kemenangan tersebut adalah yang kedua kalinya, setelah yang pertama diraih pada waktu yang sama di tahun 2013 silam.
WR Matius Rasul menyisihkan empat tim pesaing lainnya dari wilayah rohani yang mengikuti lomba tersebut untuk kategori Seri A. Meski gagal mempertahankan predikat juara umum, namun Ketua Wilayah Rohani St Matius Rasul Jotje Manopo tetap mengaku bangga akan hasil yang dicapai.
“Kami berlatih dengan penuh tantangan. Ditegur pelatih hingga latihan tanpa adanya listrik, tak membuat kami menyerah terhadap keadaan yang terjadi. Sebenarnya kami tidak berharap untuk merengkuh kembali trophy juara. Kami hanya berlatih dan berlatih. Hasil ini sungguh tak terduga,” ungkap Manopo.
Ditambahkannya, untuk tahun depan Wilayah Rohani St Matius Rasul akan tetap berpartisipasi untuk semua jenis perlombaan termasuk paduan suara. Bukan untuk menjadi juara umum, namun untuk membuktikan, bahwa persatuan dan kekompakan akan menghasilkan sebuah kekuatan yang tak terkalahkan.
Semetnara Pastor Paroki Canisius Rumondor MSC dalam sambutannya mengatakan bahwa semua kegiatan yang diperlombakan hendaknya dipandang sebagai sarana untuk menumbuhkan dan melestarikan kebersamaan antar sesama umat. Pada masa yang akan datang, pesta pelindung kiranya menjadi sarana komunikasi umat dalam rangka membangun Iman katolik yang sejati. (frangkiwullur)
Langowan – Wilayah Rohani St. Matius Rasul berhasil menjuarai lomba Paduan Suara Seri A dalam rangka Pesta Pelindung Paroki St Petrus Langwoan, Minggu (29/6/20114). Dengan demikian, kemenangan tersebut adalah yang kedua kalinya, setelah yang pertama diraih pada waktu yang sama di tahun 2013 silam.
WR Matius Rasul menyisihkan empat tim pesaing lainnya dari wilayah rohani yang mengikuti lomba tersebut untuk kategori Seri A. Meski gagal mempertahankan predikat juara umum, namun Ketua Wilayah Rohani St Matius Rasul Jotje Manopo tetap mengaku bangga akan hasil yang dicapai.
“Kami berlatih dengan penuh tantangan. Ditegur pelatih hingga latihan tanpa adanya listrik, tak membuat kami menyerah terhadap keadaan yang terjadi. Sebenarnya kami tidak berharap untuk merengkuh kembali trophy juara. Kami hanya berlatih dan berlatih. Hasil ini sungguh tak terduga,” ungkap Manopo.
Ditambahkannya, untuk tahun depan Wilayah Rohani St Matius Rasul akan tetap berpartisipasi untuk semua jenis perlombaan termasuk paduan suara. Bukan untuk menjadi juara umum, namun untuk membuktikan, bahwa persatuan dan kekompakan akan menghasilkan sebuah kekuatan yang tak terkalahkan.
Semetnara Pastor Paroki Canisius Rumondor MSC dalam sambutannya mengatakan bahwa semua kegiatan yang diperlombakan hendaknya dipandang sebagai sarana untuk menumbuhkan dan melestarikan kebersamaan antar sesama umat. Pada masa yang akan datang, pesta pelindung kiranya menjadi sarana komunikasi umat dalam rangka membangun Iman katolik yang sejati. (frangkiwullur)