Pemukiman warga Masata di Tanjung Merah
Bitung – Warga Masata menilai kata-kata Penjabat Gubernur Sulut, Soni Sumarsono tak bisa dipegang. Itu terbukti dari apa yang dijanjikan Soni dalam pertemuan dengan warga Masata beberapa waktu lalu tak kunjung direalisasikan.
“Janji Pak Gubernur (Soni Sumarsono, red) diucapkan di dalam Masjid yang menjadi lokasi pertemuan saat itu, tapi semua tak dibuktikan,” kata salah satu warga Masata, Asrin Dunggi, Rabu (3/2/2016).
Asrin mengatakan, ketika pertemuan, penjabat gubernur menjanjikan akan menyiapkan lahan bersertifikat bagi warga Masata. Juga akan memberikan konpensasi ganti rugi terhadap bangunan milik warga karena lahan yang mereka diami akan diperuntukkan untuk KEK.
“Mana janji itu, malah saat ini kami dibuat resah Pemkot yang akan membongkar paksa rumah kami tanggal 5 Ferbruari nanti,” katanya.
Ia bersama ribuan warga Masata mengaku tidak percaya lagi dengan Soni Sumarsono dan pejabat Pemkot Bitung yang ikut dalam pertemuan itu. Karena apa yang dijanjikan penjabat gubernur sempat membuat warga senang dan bersedia meninggalkan lahan tersebut.
“Tapi rupanya apa yang disampaikan Pak Soni tak bisa dipegang dan hanya janji semata,” katanya.(abinenobm)
Pemukiman warga Masata di Tanjung Merah
Bitung – Warga Masata menilai kata-kata Penjabat Gubernur Sulut, Soni Sumarsono tak bisa dipegang. Itu terbukti dari apa yang dijanjikan Soni dalam pertemuan dengan warga Masata beberapa waktu lalu tak kunjung direalisasikan.
“Janji Pak Gubernur (Soni Sumarsono, red) diucapkan di dalam Masjid yang menjadi lokasi pertemuan saat itu, tapi semua tak dibuktikan,” kata salah satu warga Masata, Asrin Dunggi, Rabu (3/2/2016).
Asrin mengatakan, ketika pertemuan, penjabat gubernur menjanjikan akan menyiapkan lahan bersertifikat bagi warga Masata. Juga akan memberikan konpensasi ganti rugi terhadap bangunan milik warga karena lahan yang mereka diami akan diperuntukkan untuk KEK.
“Mana janji itu, malah saat ini kami dibuat resah Pemkot yang akan membongkar paksa rumah kami tanggal 5 Ferbruari nanti,” katanya.
Ia bersama ribuan warga Masata mengaku tidak percaya lagi dengan Soni Sumarsono dan pejabat Pemkot Bitung yang ikut dalam pertemuan itu. Karena apa yang dijanjikan penjabat gubernur sempat membuat warga senang dan bersedia meninggalkan lahan tersebut.
“Tapi rupanya apa yang disampaikan Pak Soni tak bisa dipegang dan hanya janji semata,” katanya.(abinenobm)