Penulis: Max Sudirno Kaghoo (Dosen STISIP Merdeka Manado)
DATA Pemilih Model DA1 KWK versi PPK di 11 Kecamatan setelah dikomparasikan dengan Data Pemilih Model DA1 KWK versi KPUD Kota Manado, diperoleh selisih yang signifikan. Salah satu komisioner KPUD Manado dalam keterangan persnya tertanggal 20 Februari 2016, mengatakan bahwa penyebab perbedaan data pemilih adalah karena faktor human error yang disebabkan oleh KPPS keliru mengisi data pemilih.
Pada Rapat Pleno Terbuka KPUD Manado yang diselenggarakan pada tanggal 2 Oktober 2015, di Hotel Grand Puri Manado dengan Agenda Rapat Pleno Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) yang kemudian ditetapkan menjadi DPT dan sudah diketahui oleh masyarakat Kota Manado, maka data tersebut “terlanjur” dapat dipercaya, sehingga bisa menjadi Data Pembanding atau berfungsi sebagai variable independen (variable X).
Sementara, data versi Hasil Pleno PPK dapat dianggap sebagai data DPT yang digunakan pada saat pemungutan suara atau Data Lapangan yang berfungsi sebagai variable dependen 1 (Y1), dan data versi Hasil Pleno KPUD dapat dianggap sebagai variable dependen 2 (X2).
Dengan demikian untuk mengkomparasikan ketiga variabel di atas, maka langkah pertama adalah menghitung “selisih lebih” dan selisih kurang” dengan membandingkan data versi Max Sudirno Kaghoo dengan data versi PPK untuk mengetahui validasi data di tingkat PPK.
Selanjutnya komparasi data dilakukan dengan menghitung “selisih lebih” dan “selisih kurang” dari data versi Max Sudirno Kaghoo dan data versi KPUD untuk mengetahui validasi data di tingkat KPUD. Terakhir, akan dihitung “selisih lebih” dan “selisih kurang” dari data KPUD dengan data PPK untuk mengetahui konsistensi data yang digunakan dalam pemungutan suara dengan data yang dihasilkan dari rekapitulasi pleno KPUD Kota Manado. Data yang disebut konsisten atau valid adalah data yang setelah dianalisis akan memperoleh angka 0.
Setelah dilakukan uji perbandingan menggunakan excel, maka diperoleh hasil sebagai berikut: pertama, dari perbandingan XY1 ditemukan adanya keadaan penambahan dan pengurangan jumlah pemilih di 11 Kecamatan, masing-masing: bertambah sebanyak 26 orang laki-laki dan 65 orang perempuan, sehingga seluruhnya menjadi 88 orang pemilih bertambah dalam DPT di Kecamatan Bunaken, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Bunaken.
Bertambah sebanyak 16 orang perempuan dalam DPT di Kecamatan Bunaken Kepulauan, tetapi berkurang pula sebanyak 16 orang perempuan, sehingga tidak ada perubahan angka pada kolom jumlah dalam DPT di Kecamatan Bunaken Kepulauan. Bertambah 10 orang laki-laki dan 9 orang perempuan sehingga bertambah 19 orang pemilih bertambah dalam DPT Kecamatan Mapanget, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Mapanget.
Bertambah sebanyak 365 orang laki-laki dan 117 orang perempuan, sehingga menjadi 482 orang pemilih bertambah dalam DPT Kecamatan Paal Dua, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Paal Dua. Bertambah 14 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, sehingga menjadi 20 orang pemilih bertambah di DPT Kecamatan Sario, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Sario.
Bertambah 26 orang laki-laki dan 11 orang perempuan, sehingga menjadi 37 orang pemilih bertambah di DPT Kecamatan Singkil, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Singkil. Bertambah 8 orang laki-laki dan 6 orang perempuan sehingga menjadi 14 orang pemilih yang bertambah dalam DPT Kecamatan Tuminting, tetapi tidak ada pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Tuminting. Bertambah 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan sehingga menjadi 6 orang pemilih yang bertambah dalam DPT Kecamatan Wanea, tetapi tidak ada pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Wanea. Bertambah 170 orang laki-laki dan berkurang 139 orang perempuan, sehingga penambahan menjadi 31 orang pemilih dalam DPT Kecamatan Wenang.
Terakumulasi adanya penambahan sebanyak 638 orang laki-laki dan 217 orang perempuan, tetapi terjadi pengurangan sebanyak 155 orang perempuan, sehingga tersisa jumlah penambahan sebanyak 697 orang pemilih laki-laki dan pemilih perempuan dalam DPT Kota Manado pada Pilkada 17 Februari 2016. Tidak bertambah dan tidak berkurang DPT di Kecamatan Tikala dan Kecamatan Malalayang.
Kedua, adanya penambahan data pemilih di 9 dari 11 kecamatan atau 82% wilayah Kota Manado, yaitu: di Kecamatan Bunaken, Bunaken Kepulauan, Mapanget, Paal Dua, Sario, Singkil, Tuminting, Wanea dan Wenang; dan terjadi pengurangan pemilih di 2 dari 11 kecamatan atau 18% wilayah Kota Manado, yaitu di kecamatan Bunaken Kepulauan dan Wenang. (redaksi)
Baca Juga: OMG!!! Akademisi Minta Paslon Didiskualifikasi… Ini Alasannya
Penulis: Max Sudirno Kaghoo (Dosen STISIP Merdeka Manado)
DATA Pemilih Model DA1 KWK versi PPK di 11 Kecamatan setelah dikomparasikan dengan Data Pemilih Model DA1 KWK versi KPUD Kota Manado, diperoleh selisih yang signifikan. Salah satu komisioner KPUD Manado dalam keterangan persnya tertanggal 20 Februari 2016, mengatakan bahwa penyebab perbedaan data pemilih adalah karena faktor human error yang disebabkan oleh KPPS keliru mengisi data pemilih.
Pada Rapat Pleno Terbuka KPUD Manado yang diselenggarakan pada tanggal 2 Oktober 2015, di Hotel Grand Puri Manado dengan Agenda Rapat Pleno Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) yang kemudian ditetapkan menjadi DPT dan sudah diketahui oleh masyarakat Kota Manado, maka data tersebut “terlanjur” dapat dipercaya, sehingga bisa menjadi Data Pembanding atau berfungsi sebagai variable independen (variable X).
Sementara, data versi Hasil Pleno PPK dapat dianggap sebagai data DPT yang digunakan pada saat pemungutan suara atau Data Lapangan yang berfungsi sebagai variable dependen 1 (Y1), dan data versi Hasil Pleno KPUD dapat dianggap sebagai variable dependen 2 (X2).
Dengan demikian untuk mengkomparasikan ketiga variabel di atas, maka langkah pertama adalah menghitung “selisih lebih” dan selisih kurang” dengan membandingkan data versi Max Sudirno Kaghoo dengan data versi PPK untuk mengetahui validasi data di tingkat PPK.
Selanjutnya komparasi data dilakukan dengan menghitung “selisih lebih” dan “selisih kurang” dari data versi Max Sudirno Kaghoo dan data versi KPUD untuk mengetahui validasi data di tingkat KPUD. Terakhir, akan dihitung “selisih lebih” dan “selisih kurang” dari data KPUD dengan data PPK untuk mengetahui konsistensi data yang digunakan dalam pemungutan suara dengan data yang dihasilkan dari rekapitulasi pleno KPUD Kota Manado. Data yang disebut konsisten atau valid adalah data yang setelah dianalisis akan memperoleh angka 0.
Setelah dilakukan uji perbandingan menggunakan excel, maka diperoleh hasil sebagai berikut: pertama, dari perbandingan XY1 ditemukan adanya keadaan penambahan dan pengurangan jumlah pemilih di 11 Kecamatan, masing-masing: bertambah sebanyak 26 orang laki-laki dan 65 orang perempuan, sehingga seluruhnya menjadi 88 orang pemilih bertambah dalam DPT di Kecamatan Bunaken, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Bunaken.
Bertambah sebanyak 16 orang perempuan dalam DPT di Kecamatan Bunaken Kepulauan, tetapi berkurang pula sebanyak 16 orang perempuan, sehingga tidak ada perubahan angka pada kolom jumlah dalam DPT di Kecamatan Bunaken Kepulauan. Bertambah 10 orang laki-laki dan 9 orang perempuan sehingga bertambah 19 orang pemilih bertambah dalam DPT Kecamatan Mapanget, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Mapanget.
Bertambah sebanyak 365 orang laki-laki dan 117 orang perempuan, sehingga menjadi 482 orang pemilih bertambah dalam DPT Kecamatan Paal Dua, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Paal Dua. Bertambah 14 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, sehingga menjadi 20 orang pemilih bertambah di DPT Kecamatan Sario, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Sario.
Bertambah 26 orang laki-laki dan 11 orang perempuan, sehingga menjadi 37 orang pemilih bertambah di DPT Kecamatan Singkil, tetapi tidak terdapat pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Singkil. Bertambah 8 orang laki-laki dan 6 orang perempuan sehingga menjadi 14 orang pemilih yang bertambah dalam DPT Kecamatan Tuminting, tetapi tidak ada pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Tuminting. Bertambah 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan sehingga menjadi 6 orang pemilih yang bertambah dalam DPT Kecamatan Wanea, tetapi tidak ada pengurangan data pemilih dalam DPT di Kecamatan Wanea. Bertambah 170 orang laki-laki dan berkurang 139 orang perempuan, sehingga penambahan menjadi 31 orang pemilih dalam DPT Kecamatan Wenang.
Terakumulasi adanya penambahan sebanyak 638 orang laki-laki dan 217 orang perempuan, tetapi terjadi pengurangan sebanyak 155 orang perempuan, sehingga tersisa jumlah penambahan sebanyak 697 orang pemilih laki-laki dan pemilih perempuan dalam DPT Kota Manado pada Pilkada 17 Februari 2016. Tidak bertambah dan tidak berkurang DPT di Kecamatan Tikala dan Kecamatan Malalayang.
Kedua, adanya penambahan data pemilih di 9 dari 11 kecamatan atau 82% wilayah Kota Manado, yaitu: di Kecamatan Bunaken, Bunaken Kepulauan, Mapanget, Paal Dua, Sario, Singkil, Tuminting, Wanea dan Wenang; dan terjadi pengurangan pemilih di 2 dari 11 kecamatan atau 18% wilayah Kota Manado, yaitu di kecamatan Bunaken Kepulauan dan Wenang. (redaksi)
Baca Juga: OMG!!! Akademisi Minta Paslon Didiskualifikasi… Ini Alasannya