BeritaManado.com — Mantan politikus Demokrat, Jhoni Allen Marbun, buka-bukaan soal jalan busuk yang ditempuh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di partai tersebut.
Jhoni menyebutkan bahwa SBY beberapa kali memanipulasi kongres partai untuk kepentingannya.
Jhoni bilang SBY baru bergabung dengan Demokrat pada tahun 2003 dan bukan salah satu pendirinya.
“Setelah jadi presiden kongres pertama dia [SBY] mencalokan ketua umum yang bisa manut atau menjilat, Karyono waktu itu dan itu kalah yang menang Hadiutomo,” ujat Jhoni melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com.
“Kongres kedua tahun 2010 waktu Anas [Urbaningrum] di Bandung, calon SBY Andy Malarangeng, Anas yang terpilih. Begitu Anas jadi ketua imum partai jadi tinggi. Karena sesuatu hal, waktu itu SBY di luar negeri masa seorang presiden dan pembina Demokrat dari luar negeri minta KPK kasus Anas diperjelas,” imbuhnnya.
Usai Anas diciduk KPK, SBY dalam Kongres luar biasa di Bali didapuk jadi ketum Demokrat untuk melanjutkan Anas.
“Kongres luar biasa di Bali, dia bilang hanya meneruskan dia selaku presiden ketua umum, anaknya menjadi Sekjen si Ibas. Bapaknya ketua umum, anaknya Sekjen tanpa malu-malu dan merasa paling demokratis,” ujar Jhoni.
Kemudian pada tahun 2015 SBY kembali mengajukan diri sebagai ketua umum.
“Di tahun 2020 dimanipulasi lagi. Rekayasa diSenayan, dilakukan kongres tapi isinya bukan kongres, semua peserta di suruh keluar kecuali pemilih suara,” kenang Jhoni.
“Begitu selesai langsung AHY AHY ketua umum, jadi ketua umum,” tandasnya.
(Alfrits Semen)