Manado, BeritaManado.com — Manly Manado Society Inc. yaitu komunitas Kawanua dan Manly di Sydney Australia mengadakan peringatan HUT ke-79 kemerdekaan RI pada Sabtu (10/8/2024).
Peringatan tersebut ditandai dengan pemutaran film dokumenter “Indonesia Calling” yang berisi mengenai Black Armada, di mana kapal-kapal Belanda yang berada di pelabuhan Sydney pada tahun 1945 di blokade oleh para pekerja pelabuhan Australia.
Didalamnya termasuk para pejuang Kawanua seperti Jan Walandouw, Anton Maramis, Pet Tangkilisan, dan lainnya.
Blokade dilakukan karena kapal kapal tersebut akan membawa para tentara dan senjata mereka kembali ke Indonesia untuk menggagalkan kemerdekaan Indonesia.
Acara ini dibuka oleh Konjen Indonesia di Sydney Vedi Kurnia Buana dan film dikurasi oleh Pat Hanna dari organisasi Asosiasi Indonesia Australia yang sudah berdiri sejak tahun 1945.
Menurut salah satu pengurus Manly Manado Society Keynes Boy Lengkong, pemutaran film ini mengingatkan bahwa perjuangan bersama dan hubungan baik antara Indonesia dan Australia sudah terjalin sejak zaman kemerdekaan tahun 1945.
“Acara peringatan seperti ini sebaiknya diselenggarakan secara berkelanjutan setiap tahun baik di Australia maupun di Indonesia,” ujar Keynes.
Sementara itu, Konjen RI menyampaikan apresiasi dan menggarisbawahi peran kedua organisasi dalam memperkuat ikatan kedua masyarakat Indonesia-Australia.
“Upaya-upaya Manly Manado Society dan Uniting Church melalui event ini memainkan peran penting dalam memperkuat ikatan antara dua komunitas/masyarakat Indonesia dan Australia, khususnya dalam mengimplementasikan Australia-Indonesia Comprehensive Strategic Partnership 2018 yang juga bertujuan untuk meningkatkan koneksi antar masyarakat (people to people connection),” ujar Konjen.
Konjen RI Sydney juga menggarisbawahi kesamaan Australia dan Indonesia sebagai bangsa yang multikultural.
“Indonesia dan Australia merupakan contoh sukses negara dengan masyarakat yang multikultur dan kohesif,” kata Konjen.
(***/srisurya)