Bitung – Puluhan siswa lulusan SMA Negeri Dua Kota Bitung dikabarkan tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kabar itu bersumber dari sejumlah orang tua siswa yang gelisah karena anak-anaknya tidak bisa mendaftar sebagai peserta SNMPTN yang resmi dibuka tanggal 4 Februari hingga 14 Februari 2019.
“Teman-teman Wartawan tolong cari tau ne karena ada kabar klu SMAN 2 Bitung kelas XII terancam tidak ikut SNMPTN …Mohon bantuanx kasian tu anak2 kls XII banyak di sekolah itu,” bunyi WhatsApp dari salah satu orang tua siswa, Minggu (10/02/2019).
Informasi itu dibenarkan Kepala Sekolah SMA Negeri Dua Kota Bitung, Jootje Robert Tumiwa.
Menurut Jootje, tidak bisa ikutnya puluhan siswanya di program SNMPTN dikarenakan sistim online yang digunakan tidak jelas hingga sekolah yang dipimpinnya sampai sekarang belum mendapatkan password.
“Ini sudah saya laporkan ke pusat pada waktu pengisian data dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang dibuka pada tanggal 4 Januari sampai 25 Januari 2019,” kata Jootje, Senin (11/02/2019).
Kendati sudah mendaftar, kata dia, sampai hari ini pusat belum memberikan solusi atas permasalahan kenapa ID tidak bisa keluar.
“Otomatis jika ID tidak keluar, passwordnya juga tidak bisa keluar dan ini yang menjadi masalah utama kenapa siswa kami tidak bisa ikut SNMPTN,” katanya.
Jootje juga mengatakan, dari 390an siswa yang akan mengikuti UNBK tahun ini, ada sekitar 60an yang akan ikut SNMPTN tapi terkendala dengan sistim online yang digunakan.
“Pun demikian, kami minta para siswa dan orang tua tidak berkecil hati karena jika tak bisa ikut SNMPTN, masih bisa ikut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang prosesnya tidak serumit seperti SNMPTN,” jelasnya.
Perberdaan SNMPTN dan SBMPTN kata dia, hanya di sistem online dan non online serta yang bisa ikut SNMPTN yang mendapatkan nilai tinggi.
“Jika siswa yang namanya sudah keluar di SNMPTN tidak bisa ikut di SBMPTN karena itu otomatis keluar di sistem dan harus menerima segala konsekuensi dari sistem,” katanya.
(abinenobm)