Manado, BeritaManado.com — Rumah Nusantara Sulawesi Utara (Sulut) mengadakan kegiatan webinar dengan mengangkat tema Kemajuan Pembangunan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua Guna Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jumat (3/7/2020).
Saat diwawancarai BeritaManado.com, Wakil Koordinator Jaringan Aktivis Sulut Kris Tumbel SH mengatakan kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh Rumah Nusantara Sulut sangat berguna, karena dapat menjaga keutuhan NKRI lewat kegiatan-kegiatan yang bernilai positif seperti ini.
“Harapan saya, bagi saudara-saudari dari Papua yang sedang menimba ilmu di Sulut maupun di mana saja agar tetap memegang teguh kesatuan NKRI,” kata Kris Tumbel.
Lebih lanjut, Kris Tumbel menuturkan isu memang tidak bisa di elak, namun dapat diolah.
“Kita dapat mengolah isu dengan cara tetap berpegang teguh pada NKRI dan tetap belajar serta jangan ikut kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Bukan Hanya Pemerintah, Pembanguan Papua Tanggung Jawab Bersama
Selain itu, Sekretaris Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulawesi Utara (Sulut) Machel R Singkoh AMKL SE berpesan kepada generasi muda Papua yang sedang menempuh pendidikan di Bumi Nyiur Melambai agar tetap berkonsentrasi dengan belajar.
“Ketika sudah menyelesaikan studi, kalian dapat kembali membangun Papua sebab tanggung jawab pembangunan di Papua bukan hanya pemerintah tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh rakyat Indonesia dan yakinlah bahwa NKRI akan tetap tegak berdiri sampai kapan pun,” singkat Machel Singkoh.
Di sisi lain, Direktur Sulut Political Institute Benny Frans Tenda SIP menjelaskan untuk semua mahasiswa Papua harus bisa bijak melihat kondisi yang terjadi.
“Jadilah mahasiswa yang baik sebab tidak mudah juga untuk jadi mahasiswa, dalam kesempatan menjadi mahasiswa pergunakan momen tersebut untuk membangun jati diri dan mengisi diri dengan ilmu-ilmu yang berguna untuk masa depan serta bangsa Indonesia yang kita cintai bersama. Jadikan diri kita sebagai kebanggaan orang tua, keluarga, bangsa dan negara,” pesan Benny Tenda.
Benny Tenda melanjutkan, organisasi-organisasi di Papua yang melakukan pergerakan selama ini untuk mencoba mengubah arah negara Indonesia dengan kata lain ‘menghancurkan’
” Organisasi-organisasi seperti ini merupakan organisasi yang tidak bertanggung jawab serta bertujuan untuk kepentingan pribadi atau kelompok mereka, bahkan mungkin mereka adalah sewaan-sewaan negara-negara yang menginginkan sesuatu dari Papua,” tuturnya.
Sebagai anak bangsa, Tenda menambahkan tidak usa mengikuti organisasi-organisasi tersebut apalagi mengambil bagian.
“Jadi seorang warga negara harus lebih bijaksana, karena tanggung jawab kita kepada orang tua, keluarga, diri sendiri, anak cucu nanti bahkan kepada Tuhan sehingga kita harus menghindar dari pergerakan-pergerakan organisasi tidak jelas yang mencoba mengubah arah bangsa kita ini,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Koordinator Rumah Nusantara Sulut Risat Sanger mengatakan kegiatan wabinar disiarkan langsung di https://www.facebook.com/SiTouTimouTumouTouSatu/videos/551550952186066/.
“Kami menghadirkan pemateri yang berkompeten dibidangnya yakni Dosen Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Michael Gregorius Nainggolan SH MH DEA, Sekretaris Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulawesi Utara (Sulut) Machel R Singkoh AMKL SE, Jurnalis Sulut Ronald Ginting SSos, Direktur Sulut Political Institute Benny Frans Tenda SIP, Wakil Koordinator Jaringan Aktivis Sulut Kris Tumbel SH, dan Tokoh Papua di Sulut Sarce S Mabel,” kata Risat Sanger yang berperan sebagai moderator dalam diskusi tersebut.
(Rei Rumlus)