Manado – Profesor Dr Ir Laurentius J M Rumokoy, MSc DESS resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Kamis (6/12/2018), di Auditorium Unsrat.
Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA dalam sambutannya mengatakan bahwa Perguruan Tinggi di Indonesia diperhadapkan pada tuntutan peningkatan akses, relevansi dan mutu perguruan tinggi dalam rangka menghasilkan SDM yang berkualitas.
“Jabatan guru besar merupakan mandat penugasan yang diberikan pemerintah kepada seorang dosen di perguruan tinggi berdasarkan pengakuan kepakaran dan kecendikian dalam suatu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni atau humaniora,” kata Ellen Kumaat.
Lebih lanjut, dijelaskannya guru besar juga mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan dan menjaga nilai – nilai akademik dan berkontribusi dalam pengembangan institusi. Konsep dan pemikiran Guru Besar tentang keilmuan masa depan sangat dinanti – nanti dan karenanya amat berperan dalam pengembangan peradaban dan penyelesaian permasalahan oleh bangsa Indonesia dan dunia.
“Bersama kita akan meningkatkan kemampuan lulusan di era revolusi industri keempat ini di mana mahasiswa dan dosen harus mengikuti kompetensi inti yang sesuai dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0,” tandas Ellen Kumaat.
Sebagai Dosen Homebase Prodi Doktoral Entomologi, Program Pascasarjana Unsrat, Prof Laurentius Rumokoy dikukuhkan sebagai Guru Besar (Profesor) dalam Sidang Terbuka Senat Unsrat, pada 6 Desember 2018, dalam Bidang Ilmu Entomologi.
Orasi Ilmiah yang disampaikannya pada pengukuhan tersebut berjudul “Peranan Entomologi Dalam Pengembangan Peternakan Organik.”
Diketahui, Beliau memiliki Hak Paten dengan judul:
1. Proses ekstraksi antibodi imunoglobulin-G kolostrum kuda lokal untuk anak kambing Neonatus (No. Paten: IDP000046750).
2. Proses ekstraksi kelenjar saliva lalat kandang (Stomoxys calcitrans) yang didominasi antigen-5 (No. Paten IDP000046853)
Selain paten yang dimiliki, beliau memiliki selusin karya ilmiah, yang dipublikasi secara luas, baik dalam maupun luar negeri.
(PaulMoningka)
Manado – Profesor Dr Ir Laurentius J M Rumokoy, MSc DESS resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Kamis (6/12/2018), di Auditorium Unsrat.
Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat MSc DEA dalam sambutannya mengatakan bahwa Perguruan Tinggi di Indonesia diperhadapkan pada tuntutan peningkatan akses, relevansi dan mutu perguruan tinggi dalam rangka menghasilkan SDM yang berkualitas.
“Jabatan guru besar merupakan mandat penugasan yang diberikan pemerintah kepada seorang dosen di perguruan tinggi berdasarkan pengakuan kepakaran dan kecendikian dalam suatu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni atau humaniora,” kata Ellen Kumaat.
Lebih lanjut, dijelaskannya guru besar juga mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan dan menjaga nilai – nilai akademik dan berkontribusi dalam pengembangan institusi. Konsep dan pemikiran Guru Besar tentang keilmuan masa depan sangat dinanti – nanti dan karenanya amat berperan dalam pengembangan peradaban dan penyelesaian permasalahan oleh bangsa Indonesia dan dunia.
“Bersama kita akan meningkatkan kemampuan lulusan di era revolusi industri keempat ini di mana mahasiswa dan dosen harus mengikuti kompetensi inti yang sesuai dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0,” tandas Ellen Kumaat.
Sebagai Dosen Homebase Prodi Doktoral Entomologi, Program Pascasarjana Unsrat, Prof Laurentius Rumokoy dikukuhkan sebagai Guru Besar (Profesor) dalam Sidang Terbuka Senat Unsrat, pada 6 Desember 2018, dalam Bidang Ilmu Entomologi.
Orasi Ilmiah yang disampaikannya pada pengukuhan tersebut berjudul “Peranan Entomologi Dalam Pengembangan Peternakan Organik.”
Diketahui, Beliau memiliki Hak Paten dengan judul:
1. Proses ekstraksi antibodi imunoglobulin-G kolostrum kuda lokal untuk anak kambing Neonatus (No. Paten: IDP000046750).
2. Proses ekstraksi kelenjar saliva lalat kandang (Stomoxys calcitrans) yang didominasi antigen-5 (No. Paten IDP000046853)
Selain paten yang dimiliki, beliau memiliki selusin karya ilmiah, yang dipublikasi secara luas, baik dalam maupun luar negeri.
(PaulMoningka)