Munte – Satu lampu suar, penuntun kapal masuk dan keluar Pelabuhan ‘Feri’ Munte, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara, sudah tak berfungsi.
Lampu yang menggunakan cahaya matahari tersebut sudah setahun lebih rusak. “Baterai tempat penyimpanan energi matahari so nda jadi,” ujar Olvi warga Desa Munte yang berkantin di terminal Pelabuhan Munte.
Pelabuhan yang sudah difungsikan sekitar dua tahun itu, juga tak miliki penerang jalan, listrik pun hanya dipakai disekitaran terminal pelabuhan saja.
“Listrik ini dari rumah, meterannya dicabut lalu dipindah di terminal, karena ada buka kantin sekaligus bajaga,” kata Olvi
Diakui Olvi, untuk sementara ini, karena meteran listrik dirumahnya sudah dipindah ke terminal pelabuhan, dirumahnya hanya sambung listrik dari tetangga. “Kita pe sudara di sebelah rumah, ada bagate listrik disitu, untuk torang pe rumah,” kata Olvi.
Kapal Feri Watunapato, Sagori dan Lohoraung adalah kapal yang berganti masuk keluar di pelabuhan itu. Kapal Watunapato dengan kapasitas muatan sekitar 30 kendaraan, melayani jalur ke Melonguane.
Kapal Sagori jadwal masuk ke Pelabuhan Munte setiap Senin dan berangkat ke Pananaru. Kapal Lohoraung masuk Minggu malam di Pelabuhan Munte dan Rabu malamnya berangkat ke Sitaro. (robin)
Munte – Satu lampu suar, penuntun kapal masuk dan keluar Pelabuhan ‘Feri’ Munte, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara, sudah tak berfungsi.
Lampu yang menggunakan cahaya matahari tersebut sudah setahun lebih rusak. “Baterai tempat penyimpanan energi matahari so nda jadi,” ujar Olvi warga Desa Munte yang berkantin di terminal Pelabuhan Munte.
Pelabuhan yang sudah difungsikan sekitar dua tahun itu, juga tak miliki penerang jalan, listrik pun hanya dipakai disekitaran terminal pelabuhan saja.
“Listrik ini dari rumah, meterannya dicabut lalu dipindah di terminal, karena ada buka kantin sekaligus bajaga,” kata Olvi
Diakui Olvi, untuk sementara ini, karena meteran listrik dirumahnya sudah dipindah ke terminal pelabuhan, dirumahnya hanya sambung listrik dari tetangga. “Kita pe sudara di sebelah rumah, ada bagate listrik disitu, untuk torang pe rumah,” kata Olvi.
Kapal Feri Watunapato, Sagori dan Lohoraung adalah kapal yang berganti masuk keluar di pelabuhan itu. Kapal Watunapato dengan kapasitas muatan sekitar 30 kendaraan, melayani jalur ke Melonguane.
Kapal Sagori jadwal masuk ke Pelabuhan Munte setiap Senin dan berangkat ke Pananaru. Kapal Lohoraung masuk Minggu malam di Pelabuhan Munte dan Rabu malamnya berangkat ke Sitaro. (robin)