Lolak – Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow diduga melakukan pungutan liar alias pungli. Hal itu diutarakan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Bolmong melalui Firdaus Mokodompit, Selasa (14/1/2014).
Dalam argumentasinya, LAKI mengungkapkan bahwa salah satu oknum di Diknas Bolmong mengakui bahwa ada pungutan sekian persen dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan ke sekolah-sekolah serta bantua lain pada tahun anggaran 2013. Sementara dari beberapa kepala sekolah juga mengakui bahwa ada pungutan yang diminta dari oknum di Diknas.
“Dikatakan sejumlah kepsek bahwa pungutan yang diminta oknum yang dimaksud kurang lebih Rp 5 juta. Ini baru informasi sepihak. Kami berharap kasus ini diselidiki oleh pihak berwajib untuk membuktikan kebenarannya,” ungkap Firdaus.
Sementara, Kepala Diknas Bolmong Maryani Masagu saat dihubungi Selasa (14/1/2014) membantah tudingan tersebut. Menurut Masagu, pihaknya sama sekali tidak melakukan hal yang disangkakan kepada institusi yang dipimpinnya melalui seorang oknum pegawainya. (Haris)
Lolak – Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow diduga melakukan pungutan liar alias pungli. Hal itu diutarakan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Bolmong melalui Firdaus Mokodompit, Selasa (14/1/2014).
Dalam argumentasinya, LAKI mengungkapkan bahwa salah satu oknum di Diknas Bolmong mengakui bahwa ada pungutan sekian persen dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan ke sekolah-sekolah serta bantua lain pada tahun anggaran 2013. Sementara dari beberapa kepala sekolah juga mengakui bahwa ada pungutan yang diminta dari oknum di Diknas.
“Dikatakan sejumlah kepsek bahwa pungutan yang diminta oknum yang dimaksud kurang lebih Rp 5 juta. Ini baru informasi sepihak. Kami berharap kasus ini diselidiki oleh pihak berwajib untuk membuktikan kebenarannya,” ungkap Firdaus.
Sementara, Kepala Diknas Bolmong Maryani Masagu saat dihubungi Selasa (14/1/2014) membantah tudingan tersebut. Menurut Masagu, pihaknya sama sekali tidak melakukan hal yang disangkakan kepada institusi yang dipimpinnya melalui seorang oknum pegawainya. (Haris)