Dissa: Sehari, Hingga Empat Kali
AMURANG–Bukan PT PLN kalau tak ada pemadaman aliran listrik. Bahkan, pemadaman terjadi tanpa dasar, Pun, pemadaman dilakukan dalam sehari tiga hingga empat kali. Lebih miris lagi, ternyata pemadaman aliran listrik sudah sering terjadi. Inikah profesionalitas PLN sendiri.
”Ya, pemadaman listrik sudah sering dilakukan. Paranya, pemadaman terjadi sampai empat kali dalam sehari. Jelas, kalau malam hari sedang dalam suasana pakai semua lampu. Pastikan, keluhan akan terjadi. Tetapi, ternyata pihak managemen PLN tak mau tahu soal kebiasaan lakukan pemadaman,” ujar Vecky Dissa, konsumen asal Kilometer Tiga-Amurang kepada media ini Minggu (9/10) tadi.
Kata Dissa, hari ini saja sudah beberapa kali mati lampu. Padahal, siang bolong. Namun, takut kami saat listrik menyala. Kami sedang memasang kulkas, TV dan lain sebagainya. Akibat pemadaman diatas, pasti akan ada imbas terjadi kerusakan alat elektronik di rumah.
”Sebagai konsumen PLN, harusnya pihak managemen PLN menunjukkan profesional yang bagus. Bukan, hanya mau cari untung sendiri. Sedangkan, konsumen jadi rugi. Ini namanya profesional kacangan. Hanya mau cari untung sendiri. Sementara, konsumen PLN sendiri dibuat rugi,” kata mantan olahragawan Tae Kwondo Amurang ini.
Menurut Dissa, kalaupun setiap ada kerusakan alat elektronik. Lantas, PLN menanggung semuanya. Ya, bagi kami itu merupakan akal sehat PLN. Tetapi, setelah ditanya justru berbagai alasan dibuat-buat.
”Seperti kerusakan di beberapa titik gardu. Ataukah, disebut kekurangan air di transmisi. Atau banyak lagi alasan PLN hanya untuk mengalabui konsumen. Sekali lagi, soal kebohongan PLN bukan baru kali ini. Ini sudah menjadi kebiasaan PLN pula. Era transparan seperti ini, harusnya, PLN menunjukkan lebih baik kepada konsumen. Jangan hanya mau cari keuntungan sepihak,” tegas Dissa yang dibenarkan Jelly Mongkareng, konsumen asal desa yang sama.
Sayangnya, pimpinan PT PLN Ranting Amurang belum berhasil dikonfirmasi. ”Maaf, bapak tidak berada disini. Beliau lagi di Manado, beliau kan tinggal di Manado. Jadi, besok saja kembali,” sebut petugas yang meminta namanya tak ditulis. (ape)
Dissa: Sehari, Hingga Empat Kali
AMURANG–Bukan PT PLN kalau tak ada pemadaman aliran listrik. Bahkan, pemadaman terjadi tanpa dasar, Pun, pemadaman dilakukan dalam sehari tiga hingga empat kali. Lebih miris lagi, ternyata pemadaman aliran listrik sudah sering terjadi. Inikah profesionalitas PLN sendiri.
”Ya, pemadaman listrik sudah sering dilakukan. Paranya, pemadaman terjadi sampai empat kali dalam sehari. Jelas, kalau malam hari sedang dalam suasana pakai semua lampu. Pastikan, keluhan akan terjadi. Tetapi, ternyata pihak managemen PLN tak mau tahu soal kebiasaan lakukan pemadaman,” ujar Vecky Dissa, konsumen asal Kilometer Tiga-Amurang kepada media ini Minggu (9/10) tadi.
Kata Dissa, hari ini saja sudah beberapa kali mati lampu. Padahal, siang bolong. Namun, takut kami saat listrik menyala. Kami sedang memasang kulkas, TV dan lain sebagainya. Akibat pemadaman diatas, pasti akan ada imbas terjadi kerusakan alat elektronik di rumah.
”Sebagai konsumen PLN, harusnya pihak managemen PLN menunjukkan profesional yang bagus. Bukan, hanya mau cari untung sendiri. Sedangkan, konsumen jadi rugi. Ini namanya profesional kacangan. Hanya mau cari untung sendiri. Sementara, konsumen PLN sendiri dibuat rugi,” kata mantan olahragawan Tae Kwondo Amurang ini.
Menurut Dissa, kalaupun setiap ada kerusakan alat elektronik. Lantas, PLN menanggung semuanya. Ya, bagi kami itu merupakan akal sehat PLN. Tetapi, setelah ditanya justru berbagai alasan dibuat-buat.
”Seperti kerusakan di beberapa titik gardu. Ataukah, disebut kekurangan air di transmisi. Atau banyak lagi alasan PLN hanya untuk mengalabui konsumen. Sekali lagi, soal kebohongan PLN bukan baru kali ini. Ini sudah menjadi kebiasaan PLN pula. Era transparan seperti ini, harusnya, PLN menunjukkan lebih baik kepada konsumen. Jangan hanya mau cari keuntungan sepihak,” tegas Dissa yang dibenarkan Jelly Mongkareng, konsumen asal desa yang sama.
Sayangnya, pimpinan PT PLN Ranting Amurang belum berhasil dikonfirmasi. ”Maaf, bapak tidak berada disini. Beliau lagi di Manado, beliau kan tinggal di Manado. Jadi, besok saja kembali,” sebut petugas yang meminta namanya tak ditulis. (ape)