Pangkalpinang, BeritaManado.com — Bandan Akuntabilitas Publik Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), pada 4-6 Oktober 2020 melakukan
kunjungan kerja ke Provinsi Bangka Belitung.
Kunker tersebut dalam rangka tindak lanjut pengaduan masyarakat terkait tuntutan penyelesaian
penambangan timah antara warga pesisir pantai Desa Rebo dan pesisi pantai Desa Matras
Kecamatan Sungailiat Kab Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan PT Timah
(Persero) Tbk.
Pada kesempatan tersebut Senator RI DR Maya Rumantir MA PhD menyoroti beberapa hal yang
tertunag dalam tiga pertanyaan kepada pihak PT Timah (Persero) Tbk.
Hal pertama yang ditanyakan yaitu sejauh mana perusahaan melakukan prosedur AMDAL dalam operasional, kemudian seberapa sering mendapatkan sosialisasi dari pemerintah khususnya
pemerintah terkait regulasi penambangan timah dan aktivitas Kapal Isap Produlsi di perairan Kecamatan Sungailiat dan meminta solusi terbaik terkait masalah aktivitas penambangan timah.
Kepada BeritaManado.com, Rabu (7/10/2020), Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Utara ini mengatakan bahwa apa yang disampaikannya itu hanyalah sebagian dari keseluruhan yang diajukan oleh
Badan Akuntabilitas Publik DPD RI kepada PT Timah (Persero) Tbk.
Dalam diskusi dengan pihak terkait, belum ada tanda-tanda ditemukannya solusi, namun intinya
bahwa Tim DPD RI yang dipimpin oleh Edwin Pratama Putra telah mendengar apa yang menjadi aspirasi masyarakat dan juga tanggapan dari PT Timah (Persero) Tbk sendiri.
“Masyarakat setempat yang berdekatan dengan lokasi PT Timah (Persero) Tbk menginginkan lingkungan tenpat mencari nafkahnya bebas dari aktivitas penambangan sehingga tidak mengganggu lingkungan,” ungkap Maya Rumantir.
Ditambahkannya, hingga saat ini, semua pihak yang terlibat dalam pertemuan tersebut masih mencari solusi terbaik terkait permasalahan yang dikeluhkan warga masyarakat, disamping tim dari DPD RI mencari informasi akurat di lapangan.
Seperti biasa, dalam setiap pertemuan yang diikuti oleh Senator Maya Rumantir, pada saat tertentu suasana memiliki warna yang khas, karena dirinya sering membawakan pantun yang selalu sesuai dengan konteks pertemuan.
Berikut ini pantun yang dibawakan Senator Maya Rumantir untuk para nelayan Bangka Belitung:
Pasangan Ratu ialah Raja
Raja bukan orang penakut
Jika kau pikir nelayan diam-diam saja
Nyatanya nelayan melawan arus laut.
Pergi ke pasar beli petai
Petai dimasak campur nangka
Kalau mau nikmati keindahan pantai
Datang saja ke Pulau Bangka.
Jika ada hati yang patah
Jangan dikenang sampai mati
Jika ada kata yang salah
Jangan diaimpan dlm hati.
Bulan purnama air pasang
Langit cerah tampak bintang
Tanpa hujan tanah gersang
Tanpa iman jiwa kering kerontang.
(Frangki Wullur)