Manado – Kota Manado sebagai kota ekowisata belum pulih seluruhnya dari bencana yang terjadi pada 15 Januari 2014 lalu. Selain menyebabkan ribuan warga menjadi korban kehilangan harta benda, sejumlah fasilitas publik yang dinilai berkualitas rendah ikut rusak.
Pantauan BeritaManado, mendapati sejumlah jalan di Kota Manado ternyata memiliki kualitas dan daya tahan yang berbeda-beda. Itu terlihat di Kelurahan Komo Luar dan Kelurahan Ternate Tanjung, tepatnya lorong-lorong akibat diterjang banjir bandang.
Beda halnya kondisi jalan yang berada di Kelurahan Tikala Ares, Tikala Baru, Dendengan Dalam. Lokasi itu menjadi salah satu daerah terparah diterjang bencana, namun kondisi jalan di kawasan tersebut nampak baik.
“Kalau jalan-jalan itu rusak akibat banjir bandang lalu, sangat jelas kualitas jalan di kawasan itu rendah. Kenapa jalan yang berada di daerah terparah tidak mengalami kerusakan, tapi di wilayah lainnya rusak. Berarti kualitas pembuatan jalan memang berbeda-beda, meskipun nampaknya sama,” turut personil Komisi Pembangunan (Komisi C), Refly Sanggamele. (leriandokambey)
Manado – Kota Manado sebagai kota ekowisata belum pulih seluruhnya dari bencana yang terjadi pada 15 Januari 2014 lalu. Selain menyebabkan ribuan warga menjadi korban kehilangan harta benda, sejumlah fasilitas publik yang dinilai berkualitas rendah ikut rusak.
Pantauan BeritaManado, mendapati sejumlah jalan di Kota Manado ternyata memiliki kualitas dan daya tahan yang berbeda-beda. Itu terlihat di Kelurahan Komo Luar dan Kelurahan Ternate Tanjung, tepatnya lorong-lorong akibat diterjang banjir bandang.
Beda halnya kondisi jalan yang berada di Kelurahan Tikala Ares, Tikala Baru, Dendengan Dalam. Lokasi itu menjadi salah satu daerah terparah diterjang bencana, namun kondisi jalan di kawasan tersebut nampak baik.
“Kalau jalan-jalan itu rusak akibat banjir bandang lalu, sangat jelas kualitas jalan di kawasan itu rendah. Kenapa jalan yang berada di daerah terparah tidak mengalami kerusakan, tapi di wilayah lainnya rusak. Berarti kualitas pembuatan jalan memang berbeda-beda, meskipun nampaknya sama,” turut personil Komisi Pembangunan (Komisi C), Refly Sanggamele. (leriandokambey)