Langowan – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Denni Kalangi dan anggota Ivonne Andries SIP, Rabu (17/5/2017) pagi tadi melakukan pemantauan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) pada sejumlah sekolah di Langowan.
Secara umum, hasil pantauan pelaksanaan USBN di hari terakhir ini berjalan dengan baik dan tidak menghadapi kendala berarti. Beberapa siswa yang sakit ternyata masih bias mengikuti ujian atas sepengetahuan pihak orangtua.
Ivonne Andries yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar ini mengatakan bawha sekolah yang dikunjungi di Desa Amongena II membutuhkan perhatian pemerintah, khususnya dalam rencana penambahan ruang kelas untuk menampung jumlah siswa.
“Bersama dengan Ketua dan rekan Komisi II nantinya kami akan menindaklanjuti apa yang disaksikan langsung. Hal itu tentunya dalam rangka mempercepat realisasi kebutuhan pihak sekolah untuk mendapatkan fasilitasbelajar yang representatif,” kata Andries.
Sementara Denni Kalangi menyoroti soal kekurangan siswa. Menurut informasi yang diperoleh ternyata ada sekolah yang memiliki jumlah siswa yang terus menurun dari tahun ke tahun. Hal itu berbeda dengan dengan tiga sekolah yang dikunjungi hari ini.
“Dua dari tiga sekolah yang kami kunjungi memiliki jumlah siswa secara keseluruhan diatas 100 orang. Jika dibandingkan dengan sekolah lain tidak demikian. Bahkan katanya ada yang melaksanakan USBN namun siswanya tidak sampai 10 orang,” katanya.
Kalangi dan Andries pun kepada BeritaManado.com mengakui bahwa hal itu harus jadi perhatian pemerintah. Karena jika dibiaran, mungkin beberapa sekolah di Minahasa termasuk Langowan terancam ditutup dalam beberapa tahun kedepan.
Adapun sekolah-sekolah yang dikunjungi adalah SD Inpres Amongena II, SD Katolik Santa Monika Langowan di Desa Koyawas dan SD Adven Walantakan. (frangkiwullur)
Langowan – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Denni Kalangi dan anggota Ivonne Andries SIP, Rabu (17/5/2017) pagi tadi melakukan pemantauan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) pada sejumlah sekolah di Langowan.
Secara umum, hasil pantauan pelaksanaan USBN di hari terakhir ini berjalan dengan baik dan tidak menghadapi kendala berarti. Beberapa siswa yang sakit ternyata masih bias mengikuti ujian atas sepengetahuan pihak orangtua.
Ivonne Andries yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar ini mengatakan bawha sekolah yang dikunjungi di Desa Amongena II membutuhkan perhatian pemerintah, khususnya dalam rencana penambahan ruang kelas untuk menampung jumlah siswa.
“Bersama dengan Ketua dan rekan Komisi II nantinya kami akan menindaklanjuti apa yang disaksikan langsung. Hal itu tentunya dalam rangka mempercepat realisasi kebutuhan pihak sekolah untuk mendapatkan fasilitasbelajar yang representatif,” kata Andries.
Sementara Denni Kalangi menyoroti soal kekurangan siswa. Menurut informasi yang diperoleh ternyata ada sekolah yang memiliki jumlah siswa yang terus menurun dari tahun ke tahun. Hal itu berbeda dengan dengan tiga sekolah yang dikunjungi hari ini.
“Dua dari tiga sekolah yang kami kunjungi memiliki jumlah siswa secara keseluruhan diatas 100 orang. Jika dibandingkan dengan sekolah lain tidak demikian. Bahkan katanya ada yang melaksanakan USBN namun siswanya tidak sampai 10 orang,” katanya.
Kalangi dan Andries pun kepada BeritaManado.com mengakui bahwa hal itu harus jadi perhatian pemerintah. Karena jika dibiaran, mungkin beberapa sekolah di Minahasa termasuk Langowan terancam ditutup dalam beberapa tahun kedepan.
Adapun sekolah-sekolah yang dikunjungi adalah SD Inpres Amongena II, SD Katolik Santa Monika Langowan di Desa Koyawas dan SD Adven Walantakan. (frangkiwullur)