Tahuna – Kapal Motor (KM) Bawangunusa yang sudah dua tahun terparkir di Pelabuhan Tahuna akan menghambat proses pembangunan Pelabuhan Multi Guna jika tidak segera dipindahkan. Pasalnya proses pembangunan sudah menjadi temuan inspektorat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dua tahun berturut-turut dan Inspektorat menilai tidak perlu ada tambahan dermaga karena masih ada ruang dermaga yang masih belum terpakai.
“Kami kebinggungan mengenai penyelesaian KM Bawangunusa, dimana Inspektorat meminta seluruh dermaga harus di foto dari semua segi untuk pemeriksaan awal di tahun 2014, dan tahun sebelumnya KM Bawangunsa sudah menjadi temuan. Hingga saa ini KM Bawangunusa masih terparkir di pelabuhan,” kata Kepala Pelabuhan Tahuna, Mokodompis Muhaling, Minggu (27/4/2014) kepada beritamanado.com.
Dijelaskan Mokodumpis, jika ketahuan KM Bawangunusa masih terparkir di pelabuhan Tahuna, bisa-bisa ini menjadi temuan untuk ketiga kalinya dan ini akan berdampak pembangunan dan pendanaan pembangunan Pelabuhan Multi Guna di Pelabuhan Tahuna.
“Dana yang saya ajukan untuk pembangunan Pelabuhan Multi Guna hingga selesai Rp72 miliar, tetapi karena ada temuan sebelumnya, yang hanya disetujui hanya Rp33 miliar untuk lanjutan pembangunannya,” katanya.
Jika tahun ini kata dia, KM Bawangunusa akan menjadi temuan ketiga Inspektorat Kementerian Perhubungan, maka dana pembangunan Pelabuhan Multi Guna untuk tahun 2015 akan dipending. “Takutnya juga ini akan berdampak pada Rp33 miliar untuk lanjutan pembangunan 2014 ini bisa saja tidak akan dicairkan jika menjadi temuan,” katanya.
Ditambahkannya pula, pembangunan dermaga multi guna memenuhi kebutuhan dunia usaha, yang juga dipersiapkan untuk DOB Kota Tahuna dan Provinsi Nusa Utara kedepan. “Kami sudah menindaklanjuti dengan menyurut kepada pihak ketiga pengelola untuk segera memindahkan KM Bawangunusa,” tegasnya
Dari informasi diperoleh KM Bawangunusa kapal perang buatan Jerman yang sudah dihibahkan untuk menjadi kapal penumpang. Kapal tersebut tidak bisa dioperasikan karena mati mesin sehingga membuat peralatan yang ada di dalam kapal termasuk kemudi tidak bisa dioprasikan.(gun)
Tahuna – Kapal Motor (KM) Bawangunusa yang sudah dua tahun terparkir di Pelabuhan Tahuna akan menghambat proses pembangunan Pelabuhan Multi Guna jika tidak segera dipindahkan. Pasalnya proses pembangunan sudah menjadi temuan inspektorat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dua tahun berturut-turut dan Inspektorat menilai tidak perlu ada tambahan dermaga karena masih ada ruang dermaga yang masih belum terpakai.
“Kami kebinggungan mengenai penyelesaian KM Bawangunusa, dimana Inspektorat meminta seluruh dermaga harus di foto dari semua segi untuk pemeriksaan awal di tahun 2014, dan tahun sebelumnya KM Bawangunsa sudah menjadi temuan. Hingga saa ini KM Bawangunusa masih terparkir di pelabuhan,” kata Kepala Pelabuhan Tahuna, Mokodompis Muhaling, Minggu (27/4/2014) kepada beritamanado.com.
Dijelaskan Mokodumpis, jika ketahuan KM Bawangunusa masih terparkir di pelabuhan Tahuna, bisa-bisa ini menjadi temuan untuk ketiga kalinya dan ini akan berdampak pembangunan dan pendanaan pembangunan Pelabuhan Multi Guna di Pelabuhan Tahuna.
“Dana yang saya ajukan untuk pembangunan Pelabuhan Multi Guna hingga selesai Rp72 miliar, tetapi karena ada temuan sebelumnya, yang hanya disetujui hanya Rp33 miliar untuk lanjutan pembangunannya,” katanya.
Jika tahun ini kata dia, KM Bawangunusa akan menjadi temuan ketiga Inspektorat Kementerian Perhubungan, maka dana pembangunan Pelabuhan Multi Guna untuk tahun 2015 akan dipending. “Takutnya juga ini akan berdampak pada Rp33 miliar untuk lanjutan pembangunan 2014 ini bisa saja tidak akan dicairkan jika menjadi temuan,” katanya.
Ditambahkannya pula, pembangunan dermaga multi guna memenuhi kebutuhan dunia usaha, yang juga dipersiapkan untuk DOB Kota Tahuna dan Provinsi Nusa Utara kedepan. “Kami sudah menindaklanjuti dengan menyurut kepada pihak ketiga pengelola untuk segera memindahkan KM Bawangunusa,” tegasnya
Dari informasi diperoleh KM Bawangunusa kapal perang buatan Jerman yang sudah dihibahkan untuk menjadi kapal penumpang. Kapal tersebut tidak bisa dioperasikan karena mati mesin sehingga membuat peralatan yang ada di dalam kapal termasuk kemudi tidak bisa dioprasikan.(gun)