Manado, BeritaManado.com– Rona bahagia bercampur haru menyelimuti hati nenek Jima Juma usai menerima kabar dari anaknya bahwa dirinya bakal segera menuju tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
Di usianya yang telah mencapai 100 tahun, Jima Juma tercatat sebagai calon jemaah haji tertua di Provinsi Sulawesi Utara.
Nenek Jima sapaan akrabnya adalah wanita kelahiran Makassar tanggal 1 Juli 1922 namun kin berdomisili di Provinsi Sulawesi Utara bersama anaknya.
Ditemui BeritaManado.com, Sabtu (27/5/2023) di kediaman anaknya di Jalan Koka, Mapanget Barat, Kota Manado, Rostina anak perempuan dari nenek Jima mengatakan penantian ibundanya untuk menunaikan ibadah haji penuh dengan ujian dan cobaan.
“Menunggu berangkat haji dari tahun 2017 namun buka rekening tabungan sejak tahun 2010, saat itu setiap uang yang nenek Jima terima dari pemberian anak-anak dan cucu-cucunya diberikan untuk ditabung sebagai biaya untuk naik haji,” ungkap Rostina.
Nenek Jima yang tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia pun harus selalu didampingi anaknya saat berinteraksi dengan orang lain.
Namun dengan berbahasa Makassar nenek Jima selalu membalas pertanyaan wartawan sembari tersenyum.
“Sudah lama ibu ingin naik haji. dia selalu berpesan kepada kami kalau sudah kerja, harus berangkatkan ibu ke tanah suci,” ungkapnya.
Rostina bercerita pada tahun 2019 silam mereka sudah masuk daftar yang akan berangkat dan tahun 2020 diwajibkan melunasi namun apa daya Indonesia dan dunia dilanda Pandemi Covid-19 sehingga membuat ibunya kecewa karena tidak bisa berangkat Haji.
“Jadi,saya sebagai anak berusaha bagaimana caranya agar ibunya mengerti karena dia tidak paham soal pandemi saat itu,” tuturnya.
Kemudian pada tahun 2022 mereka harus menunggu lagi karena soal peraturan usia yang dimana umur 65 tahun ke atas tidak diperbolehkan ikut ibadah haji oleh pemerintah Arab Saudi.
“Tetapi sekarang,saya sebagai anak,Alhamdulillah,senang sekali bercampur haru karena bisa naik haji” ungkap Rostina.
Ungkapnya,dari panitia sendiri sudah memeriksa kesehatan ibunya dan sangat bagus tetapi karena umur sudah 100 tahun sehingga jantungnya harus diperiksa lebih lanjut.
“Sehari-harinya mama cepat lelah dikarenakan usianya namun dirinya masih tetap berolahraga setiap hari dengan berjalan di depan rumah sejauh 20 meter setiap pukul 11.00 Wita selama 10 menit,dan kalau aktivitasnya dirumah yaitu mencuci baju, dan sholat 5 waktu alhamdulillah tidak pernah putus,” jelas Rostina.
Dia menambahkan,soal ‘resep’ panjang umur ibunya yang mencapai 100 tahun namun hingga kini masih bisa beraktivitas.
“Mama ini pekerja keras, untuk menghidupi 12 anak jaman dulu jika berangkat ke kebun harus mendaki bukit, makanan kegemarannya sehari-hari adalah sayur daun kelor,” ungkapnya.
Untuk diketahui sebanyak 210 orang CJH dari Kota Manado siap diberangkatkan pada bulan Juli mendatang, dan nenek Jima bakal genap berusia 101 tahun saat itu.
Deidy Wuisan