Manado – Sudah saatnya minuman beralkohol cap tikus naik kelas. Kesan cap tikus minuman beralkohol khas Minahasa sebagai minuman murahan yang dikomsumsi masyarakat kelas bawah harus dihilangkan.
Demikian dikatakan Hedy Wakari, salah-satu produsen minuman beralkohol yang menggunakan bahan baku gula aren. Hedy melalui perusahaannya telah memroduksi miras berlabel bernama WuLan dan Waraney tapi belum dipasarkan karena masih menunggu ijin pemerintah.
“Cap tikus merupakan bahan baku minuman beralkohol tapi dikomsumsi langsung sehingga harganya menjadi murah. Padahal jika diolah menggunakan teknologi dapat menjadi minuman beralkohol berkualitas bernilai ekonomi tinggi”, tukas Wakari, Jumat (20/3/2015).
Selain meningkat dari sisi ekonomi, minuman beralkohol berkualitas yang terbuat dari bahan baku cap tikus dapat mengurangi potensi aksi kriminalitas.
“Kebanyakan kasus kriminalitas hingga pembunuhan dilakukan orang mabuk yang mengomsumsi cap tikus dari kalangan ekonomi lemah. Kesan cap tikus sebagai sumber aksi kriminalitas harus dihilangkan dengan cara menjadikannya produk berkualitas”, tukas Wakari. (jerrypalohoon)
Manado – Sudah saatnya minuman beralkohol cap tikus naik kelas. Kesan cap tikus minuman beralkohol khas Minahasa sebagai minuman murahan yang dikomsumsi masyarakat kelas bawah harus dihilangkan.
Demikian dikatakan Hedy Wakari, salah-satu produsen minuman beralkohol yang menggunakan bahan baku gula aren. Hedy melalui perusahaannya telah memroduksi miras berlabel bernama WuLan dan Waraney tapi belum dipasarkan karena masih menunggu ijin pemerintah.
“Cap tikus merupakan bahan baku minuman beralkohol tapi dikomsumsi langsung sehingga harganya menjadi murah. Padahal jika diolah menggunakan teknologi dapat menjadi minuman beralkohol berkualitas bernilai ekonomi tinggi”, tukas Wakari, Jumat (20/3/2015).
Selain meningkat dari sisi ekonomi, minuman beralkohol berkualitas yang terbuat dari bahan baku cap tikus dapat mengurangi potensi aksi kriminalitas.
“Kebanyakan kasus kriminalitas hingga pembunuhan dilakukan orang mabuk yang mengomsumsi cap tikus dari kalangan ekonomi lemah. Kesan cap tikus sebagai sumber aksi kriminalitas harus dihilangkan dengan cara menjadikannya produk berkualitas”, tukas Wakari. (jerrypalohoon)