Manado — Kematian seorang guru SMK di Manado akibat penikaman yang dilakukan oleh siswanya sendiri masih membekas sampai hari bagi warga Nyiur Melambai terlebih khusus bagi insan pengajar.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pdt. Joiss Ronoko S.Th, S.Pd.K pada pertemuan dengan Ketua Tim Biro Kajian Strategis Staf Operasional (Rojianstra Sops) Mabes Polri, Kombes Pol Imam Sayuti di ruang rapat lantai I Polda Sulut, Rabu (30/10/2019).
Pada pertemuan dalam rangka pengkajian daerah rawan kejahatan konvensial, transnasional, merugikan kekayaan negara dan berimplikasi kontijensi, Joiss Ronoko meminta kepada pihak kepolisian untuk aktif juga mengawasi lingkungan sekolah.
“Saya memohon kepada pihak kepolisian kiranya jangan hanya patroli di jalan raya, lorong-lorong, gang-gang, tetapi harus ada program pengawasan keamanan untuk lingkungan sekolah,” kata Joiss Ronoko yang kesehariaanya bekerja sebagai guru di SD Negeri 63 Manado.
Bahkan Joiss Ronoko secara terbuka meminta kepolisian agar tidak hanya meminta masukkan tetapi tidak ada tindakan.
“Kalau boleh ya pak, kami jangan hanya diminta kumpul rapat untuk memberi masukkan terkait kamtibmas, tetapi saya mohon ada tindak lanjutnya dari setiap masukkan kami,” ujar Joiss Ronoko yang saat itu hadir mewakili ormas BMI Manado.
Ketua Tim Rojianstra Sops Mabes Polri, Kombes Pol Imam Sayuti memberi apresiasi atas masukkan tersebut dan berjanji hal ini tidak hanya sampai dicatat saja.
“Ini semua sudah kami catat, saya akan bawa langsung dan laporkan kepada Kapolri dan pasti akan ditindaklanjuti. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada ibu yang sudah memberikan masukkannya,” pungkas Imam Sayuti.
(BennyManoppo)