Tondano, BeritaManado.com — Pasca keputusan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama maskapai penerbangan dan tour operator, kekhawatiran melanda bisnis di sektor pariwisata.
Hal itu dilatar belakangi dengan adanya satu orang yang diduga terkena virus corona saat penerbangan salah satu maskapai mikik swasta tiba di Manado.
Meski hingga saat ini tidak ada keterangan yang menyatakan kasus tersebut positif adalah akibat virus corona, namun atas desakan elemen masyarakat, pemerintah akhirnya mengambil langkah menghentikan sementara kedatangan turis China ke Manado.
Dampak kedatangan turis China selama beberapa tahun belakangan ini ke Manado memang tidak sama dengan apa yang dialami Kabupaten Minahasa.
Kalaupun ada turis China datang ke wilayah Minahasa, itu hanya sekedar lewat saja dan tidak untuk tinggal, sehingga dipastikan, devisa yang masuk ke Minahasa tidak lebih dari karcis masuk objek wisata dan makanan.
Mengenai terancamnya bisnis di sektor pariwisata ini, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Minahasa Ivonne Andires SIP, kepada BeritaManado.com, Senin (3/2/2020) mengatakan bahwa ancaman tersebut tidak berpengaruh signifikan.
“Yang harus dilakukan Pemkab Minahasa saat ini adakah pembenahan sarana dan prasarana objek wisata, akses jalan, lokasi wisata, kawasan kuliner termasuk kualitas pelayanan, akomodasi dan souvenir,” ungkap Ivonne Andries.
Selain itu, pemerintah melalui dinas terkait perlu memperbanyak informasi dan promosi objek wisata melalui media yang berbasia online yang sesuai dengab fakta di lapangan.
“Hal ini penting untuk diingat, karena tak jarang informasi yang ada di media promosi seperti brosur dan lain sebagainya kesannya sangat bagus. Akan tetapi setelah wisatawan tiba di lokasi kenyataannya kotor, tidak terawat, sarana dan prasarana tidak lengkap,” ujarnya.
(Frangii Wullur)