Ratahan – Banyaknya kubangan kayu yang menutupi aliran sungai membuat kondisi wisata air terjun di Desa Kalait, Kecamatan Touluaan, Minahasa Tenggara (Mitra) kondisinya kini begitu memprihatinkan.
“Kami sangat prihatin dengan keberadaan objek wisata air terjun dan kondisi kawasan hutan di wilayah Kalait,” ungkap ketua Gerakan Bela Rakyat (Gebrak) Mitra, Army Tumiwa, Senin (3/2/2014).
Sebagai organisasi yang bergerak dibidang lingkungan hidup, Timuwa mengakui pihaknya bersama pramuka Mitra sangat terkejut ketika memantau lokasi wisata alam air terjun Kalait yang saat ini dipenuhi kubangan kayu. “Tak itu saja, terdapat juga beberapa titik longsor di kawasan hutan sepajang sungai itu,” kata Tumiwa.
Menurutnya, kondisi itu sendiri diyakini akibat dari pembalakan liar sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab. “Hal ini harus segera diantisipasi secara serius pihak Pemkab Mitra melalui instansi terkait. Karena jika tidak, dikhawatrikan akan berdampak buruk dikemudian hari. *
Ratahan – Banyaknya kubangan kayu yang menutupi aliran sungai membuat kondisi wisata air terjun di Desa Kalait, Kecamatan Touluaan, Minahasa Tenggara (Mitra) kondisinya kini begitu memprihatinkan.
“Kami sangat prihatin dengan keberadaan objek wisata air terjun dan kondisi kawasan hutan di wilayah Kalait,” ungkap ketua Gerakan Bela Rakyat (Gebrak) Mitra, Army Tumiwa, Senin (3/2/2014).
Sebagai organisasi yang bergerak dibidang lingkungan hidup, Timuwa mengakui pihaknya bersama pramuka Mitra sangat terkejut ketika memantau lokasi wisata alam air terjun Kalait yang saat ini dipenuhi kubangan kayu. “Tak itu saja, terdapat juga beberapa titik longsor di kawasan hutan sepajang sungai itu,” kata Tumiwa.
Menurutnya, kondisi itu sendiri diyakini akibat dari pembalakan liar sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab. “Hal ini harus segera diantisipasi secara serius pihak Pemkab Mitra melalui instansi terkait. Karena jika tidak, dikhawatrikan akan berdampak buruk dikemudian hari. *