Manado – Kapolresta Manado, Kombes. Pol. Benny Bawensel memiliki kiat khusus menangani kasus khusus anak remaja yang kedapatan ‘ngelem’ (kebiasaan menghirup lem ehabond).
Hal ini terinspirasi ketika mendengarkan masukkan dari anggota Brigade Manguni Indonesia (BMI), Pdt. Joiss Ronoko S.Th. S.Pdk, saat pertemuan dengan Ormas adat, di Pirates Cafe, Marina Plaza Manado, Selasa (20/8/2019).
Saat itu Joiss Ronoko mengatakan penanganan karakter anak sudah ada di sekolah saat ini.
“Kurikulum sekolah sekarang sudah ada untuk pembentukkan karakter anak, mulai pendidikan dasar,” kata Ronoko juga berprofesi sebagai guru SD.
“Selain sebagai guru, saya juga sebagai hamba Tuhan, bertugas dalam penggembalaan keluarga dan anak,” tambah Ronoko.
Kapolresta Benny Bawensel saat itu juga mengungkapkan inspirasi yang didapatnya ketika mendengar pernyataan Joiss Ronoko.
“Saya langsung terpikir, jika menemukan kasus anak yang ngelem, lebih baik anak tersebut kita bawa ke pemuka agama, dipanggil orangtuanya dan langsung didoakan,” ungkap Bawensel.
Bawensel juga menegaskan segera berkoordinasi dengan para Kapolsek untuk menerapkan langkah ini.
“Kita harus memiliki solusi di luar kebiasaan tapi efektif. Saya akan berkoordinasi dengan semua Kapolsek untuk menerapkan cara ini,” tandas Bawensel.
Pertemuan dihadiri perwakilan BMI, Pemuda Pancasila, Pemuda Islam, Kasat Intelkam, Kabag Ops, Kanit Bimas dan perwakilan Ormas lainnya.
(NovaManoppo)