Manado – Carut marutnya permasalahan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado akhir-akhir ini terus menuai simpatik dari masyarakat luas.
Keberadaan kampus tidak bisa dipisahkan dengan keadaan serta kedudukan mahasiswa yang ada di dalamnya. Namun ketika masalah melanda kampus dalam hal ini Unsrat, tidak seharusnya membuat mahasiswa juga turut diam dan menjadi penonton.
Hal ini dekemukakan oleh Pemerhati sosial kemasyarakatan sulawesi utara, Taufik Tumbelaka. “Mahasiswa tentunya harus menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pemikiran-pemikiran kritisnya terhadap setiap permasalahan kampus,” papar Tumbelaka.
Ditambahkan Tumbelaka, bahwa disinilah terlihat peran dari kampus dalam menciptakan mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas. “Kualitas dari pada mahasiswa akan nampak dari proses yang dijalaninya di dalam kampus,” lagi katanya.
Tumbelaka kemudian mengindikasikan bahwa saat ini mahasiswa-mahasiswa Unsrat hanya terjebak pada kondisi ceremonial celebration. Dan ceremony tersebut merupakan titipan dari pihak penguasa. “Makanya jangan heran kalau banyak mahasiswa saat ini seperti robot, yang bisa dikendalikan oleh pihak tertentu,” tutup Tumbelaka.(jk)