Manado, BeritaManado.com — Kabar duka menyelimuti Paskibraka kota Manado.
Pendiri paskibraka kota Manado tahun 1993, Bapak Drs. Yusuf Mato meninggal dunia, Senin 10 Mei 2021 pukul 16.07 wita, setelah salat ashar pada bulan Ramadan tahun ini.
Ayah begitu Jusuf Mato disapa adalah sosok yang sangat berpengaruh karena berkat tangan dinginnya banyak melahirkan kader-kader yang berkualitas.
Pengacara juga dosen, Firman Mustika SH, MH, mengatakan Ayah adalah sosok orang yang sangat fokus, komitmen dan konsisten.
Dalam melaksanakan tugas dari menjadi kepala seksi Binmudora di Kandep dibawah Depdikbud tahun 80an sampai pada masa pensiunnya tahun 2001.
“Sebagai pegawai negeri sipil, ayah terus berkontribusi dalam kepanitiaan seleksi maupun pelatihan paskibraka,” kata Firman Mustika.
Menurut Firman yang biasa disapa Ai, Ayah adalah sosok yang menjadi inspirasi.
“Bagi kami semua karena beliau adalah pencetus paskibraka kota Manado tahun 1993, beliau yang berjuang sampai wali kota dikala itu setuju yang kemudian Paskibraka kota Manado bisa sampai saat ini,” ujar Ai.
Menurut Ai, pasang surut paskibraka juga dilewati, suatu hari Pak Mato pernah mengatakan sesuatu kepadanya
“Jika pingin kaya raya, saya sudah lama di Paskibraka, karena rata-rata anak pejabat ingin masuk disini, tapi lihatlah ayah pe rumah, dan cuma dengan doi pensiun so boleh, asal halal dan nyanda pancur,” ucap Ai mengutip perkataan Ayah.
Bagi Ai, Ayah adalah seseorang yang tidak bisa tergantikan di Paskibraka.
“Dia akan selalu kami kenang, sebab dia punya kenangan tersendiri di masing-masing angkatan,” tuturnya.
Dikatakan, yang selalu Ayah ceritakan dengan kebanggaannya, adalah bertemu Bapak Paskibraka Indonesia yakni almarhum bapak Husein Mutahar saat di Cibubur Jakarta;
“Kini ayah telah pergi, namun seperti kalimat bijak dari Jenderal Douglas Mac Arthur,
Old soldiers never die, they just fade away,” kata Ai.
Lanjut kata Ai, Ayah telah meninggalkan kota Manado namun jiwanya tetap ada di setiap nafas ribuan Purna Paskibraka.
“Baik di kota Manado maupun Purna yang sudah bekerja, bertinggal di luar negeri seperti Amerika, Jerman, Belanda, Perancis,” ucapnya.
Ada banyak sekali cerita tentang Ayah yang akan terus harum dalam keabadian perjalanan Paskibraka kota Manado dari pertama kali dibentuk sampai saat ini dan seterusnya
“Ayah, Pak Yusuf Mato sosok yang tidak akan terlupakan bagi saya pribadi, pengurus PPI dan seluruh Paskibraka, terima kasih Ayah,” tutup Sekertaris PPI Kota Manado ini.
(***/BennyManoppo)