Manado, BeritaManado.com — Kota Manado yang pernah delapan tahun berturut-turut meraih penghargaan untuk kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan kini kembali banyak sampah di jalan.
Pantauan BeritaManado.com, di sepanjang jalan Paal 4 dan jalan Daan Mogot banyak sampah yang menumpuk, Jumat (4/9/2020).
Salah satu warga Daan Mogot saat wawancarai mengatakan, sampah-sampah ini sudah satu minggu belum di angkat-angkat, sehingga sudah banyak warga yang mengeluh.
“Kami setiap bulan di tagih untuk kebersihan, tapi sampah-sampah ini tidak di angkat-angkat. Coba liat saja, banyak sampah di sepanjang jalan, sampai sudah banyak juga sampah yang tergelantung di pagar-pagar rumah,” ujarnya.
Lanjut dia, didepan jalan ini sampai di pasang baliho dilarang buang sampah, tapi tetap saja mereka buang disitu.
“Tidak tau bagimana kinerja petugas kebersihan, sudah bayar per-bulan tapi sampahnya tidak di angkat sampai berbau,” ungakapnya.
Lieke Kembuan, Kepala Seksi Penanganan dan Pengurangan Sampah DLH Kota Manado saat dikonfirmasi mengatakan, sebenarnya samapah-sampah sudah tidak bisa lagi di buang-buang di jalan, seharusnya warga menunggu di rumah.
“Aturan sekarang motor sampah menjemput di masing-masing rumah. Karena di setiap Kelurahan sudah di berikan motor sampah, supaya di jemput di setiap rumah warga, Tidak lagi bung sampah di jalan. Makanya yang Tempat Pembuangan sampah (TPS) yang di setiap lorong itu, dibongkar semua agar tidak terlihat jorok,” ucap Lieke.
Lanjut Lineke, sekarang sudah di resentralisasi penanganan sampah berbasis kecamatan, jadi sekarang semua tugas pengankutan sampah sudah ada di kecamatan, sejak 2016.
“Otomatis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hanya menangani yang di TPA, sampah-sampah di sungai dan sampah-sampah di taman Kota. Jadi untuk masing-masing wilayah itu menjadi tanggung jawab Kecamatan,” ujar Lieke.
Lineke Menambahkan, seharusnya camat lebih bergerak untuk menginfokan ke warganya masing-masing agar tidak lagi membuang sampah di jalan.
“Sedangkan cuma mo gantong-gantong di pagar kan, jorok di lihat. Memang untuk tiga hari ini ada kendala alat berat yang mengalami kerusakan, tapi sudah selesai di perbaiki. Mungkin dua sampai tiga hari itu tidak di angkut oleh mobil sampah sehingga kota kelihatan kotor, tapi DLH sudah menggerakan truk-truk sampah untuk membatu mengangkut sampah di jalan protokol mulai dari terminal Malalayang sampai di Boulivard dan di kecamatan Wanea,” pungkasnya.
(HardinanSangkoy)