Manado – Ketua Umum Organisasi Adat Minahasa Waraney Puser In’Tana (WPI) John F S Pandeirot mengaku prihatin dengan pertikaian yang terjadi di Basaan, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara.
Kepada BeritaManado.com, Jumat(18/10) di Sekretariat Dewan Pengurus Besar, John yang akan melantik pengurus Kecamatan WPI Aertembaga Bitung, memberikan pernyataan sikapnya.
Keegoisan segelintir orang menciptakan peperangan yang bernuansa SARA pada akhirnya merugikan masyarakat itu sendiri – John F S Pandeirot
John menambahkan jika mereka yang menghalangi revolusi damai berarti membuka peluang pecahnya revolusi dengan kekerasan.
“Permasalahan ini jangan sampai merebak dan ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu yang tentunya tidak menginginkan kedamaian dan kerukunan antar umat tetap terjaga di Tanah Toar Lumimuut,” himbaunya.(quin)
Manado – Ketua Umum Organisasi Adat Minahasa Waraney Puser In’Tana (WPI) John F S Pandeirot mengaku prihatin dengan pertikaian yang terjadi di Basaan, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara.
Kepada BeritaManado.com, Jumat(18/10) di Sekretariat Dewan Pengurus Besar, John yang akan melantik pengurus Kecamatan WPI Aertembaga Bitung, memberikan pernyataan sikapnya.
Keegoisan segelintir orang menciptakan peperangan yang bernuansa SARA pada akhirnya merugikan masyarakat itu sendiri – John F S Pandeirot
John menambahkan jika mereka yang menghalangi revolusi damai berarti membuka peluang pecahnya revolusi dengan kekerasan.
“Permasalahan ini jangan sampai merebak dan ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu yang tentunya tidak menginginkan kedamaian dan kerukunan antar umat tetap terjaga di Tanah Toar Lumimuut,” himbaunya.(quin)