MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjajaki kesempatan untuk bekerja sama dengan pemerintah Jerman dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahkan untuk memperlihatkan keseriusan kerja sama ini, beberapa pekan lalu para guru dan kepala sekolah SMK se-Sulut telah mengadakan study banding ke 2 wilayah di Jerman, yakni Hessen dan Nassau, untuk mempelajari kurikulum yang diterapkan di sekolah kejuruan Jerman.
Menariknya lagi, kunjungan tersebut telah mendapat balasan dari pihak pemerintah Jerman, dalam hal ini mengirim beberapa profesor bahkan ada rektor Universitas Jerman, untuk mempelajari juga system belajar mengajar sekolah kejuruan di bumi Nyiur Melambai ini.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil ketika bertemu dengan beberapa tenaga pengajar dari Jerman di rumah dinasnya. Kansil yang waktu itu didampingi Plt. Kadis Diknas Sulut Star Wowor, menyatakan kebanggaannya atas kunjungan balasan yang dilakukan Joachim Schuh, Helmut Lohkamp dan beberapa professor lainnya.
“Inti dari kunjungan para guru Sulut ke Jerman waktu lalu yakni untuk menjajaki kerja sama dengan pemerintah Jerman guna peningkatan kualitas kurikulum SMK. Dan penjajakan ini mendapat respon positif,” ujar Kansil.
Kansil menjelaskan, peningkatan kurikulum tersebut dimaksudkan agar para siswa terlatih dan makin terampil dalam mengoperasikan peralatan moderen agar mudah dalam mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri. “Selain itu yang lebih utama adalah bagaimana mengupayakan tamatan SMK bukan sekedar mampu dan siap kerja, tapi juga menciptakan lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi masyarakat lainnya,” jelas Kansil.
Ia menambahkan bahwa Pemprov juga akan memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran dan sistem administrasi sekolah bagi seluruh sekolah untuk meningkatkan kualitas. “Begitu juga dengan peningkatan kualitas guru melalui program sertifikasi dan penyetaraan kualifikasi guru serta peningkatan mutu layanan pendidikan melalui program SSN (Sekolah Standar Nasional), ISO dan program keahlian unggulan,” tegas Doktor yang disertasinya fokus menyangkut masalah perilaku guru bersertifikasi.
Sementara itu, perwakilan tim Jerman Joachim Schuh, dalam bincang-bincang bersama Plt. Kadis Diknas Star Wowor dan Humas Pemprov Sulut, menyatakan bahwa pada prinsipnya antara pihak Jerman dan Indonesia, khususnya Sulut punya kesamaan dalam bidang pendidikan. Makanya, pihak mereka (Jerman) merasa senang dan bangga bisa berkunjung bahkan menjalin kerja sama dengan Pemprov Sulut. (*/jrp)
MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjajaki kesempatan untuk bekerja sama dengan pemerintah Jerman dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahkan untuk memperlihatkan keseriusan kerja sama ini, beberapa pekan lalu para guru dan kepala sekolah SMK se-Sulut telah mengadakan study banding ke 2 wilayah di Jerman, yakni Hessen dan Nassau, untuk mempelajari kurikulum yang diterapkan di sekolah kejuruan Jerman.
Menariknya lagi, kunjungan tersebut telah mendapat balasan dari pihak pemerintah Jerman, dalam hal ini mengirim beberapa profesor bahkan ada rektor Universitas Jerman, untuk mempelajari juga system belajar mengajar sekolah kejuruan di bumi Nyiur Melambai ini.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil ketika bertemu dengan beberapa tenaga pengajar dari Jerman di rumah dinasnya. Kansil yang waktu itu didampingi Plt. Kadis Diknas Sulut Star Wowor, menyatakan kebanggaannya atas kunjungan balasan yang dilakukan Joachim Schuh, Helmut Lohkamp dan beberapa professor lainnya.
“Inti dari kunjungan para guru Sulut ke Jerman waktu lalu yakni untuk menjajaki kerja sama dengan pemerintah Jerman guna peningkatan kualitas kurikulum SMK. Dan penjajakan ini mendapat respon positif,” ujar Kansil.
Kansil menjelaskan, peningkatan kurikulum tersebut dimaksudkan agar para siswa terlatih dan makin terampil dalam mengoperasikan peralatan moderen agar mudah dalam mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri. “Selain itu yang lebih utama adalah bagaimana mengupayakan tamatan SMK bukan sekedar mampu dan siap kerja, tapi juga menciptakan lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi masyarakat lainnya,” jelas Kansil.
Ia menambahkan bahwa Pemprov juga akan memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran dan sistem administrasi sekolah bagi seluruh sekolah untuk meningkatkan kualitas. “Begitu juga dengan peningkatan kualitas guru melalui program sertifikasi dan penyetaraan kualifikasi guru serta peningkatan mutu layanan pendidikan melalui program SSN (Sekolah Standar Nasional), ISO dan program keahlian unggulan,” tegas Doktor yang disertasinya fokus menyangkut masalah perilaku guru bersertifikasi.
Sementara itu, perwakilan tim Jerman Joachim Schuh, dalam bincang-bincang bersama Plt. Kadis Diknas Star Wowor dan Humas Pemprov Sulut, menyatakan bahwa pada prinsipnya antara pihak Jerman dan Indonesia, khususnya Sulut punya kesamaan dalam bidang pendidikan. Makanya, pihak mereka (Jerman) merasa senang dan bangga bisa berkunjung bahkan menjalin kerja sama dengan Pemprov Sulut. (*/jrp)